Petir Menyambar, Tiga Pendaki Terbakar

Sabtu, 31 Desember 2016 – 23:32 WIB
Tenda yang dibawa tiga warga Desa Lebaksiu Lor Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal yang tersambar petir saat mendaki Gunung Slamet. Foto: Radar Tegal/JPG

jpnn.com - JPNN.Com - Tiga pendaki Gunung Slamet dari Kabupaten Tegal, Prayit (17), Muhammad Nofandio (16) dan Ilham (17) menderita luka bakar akibat tersambar petir. Ketiganya orang itu mengalami luka bakar di kakinya dan kepala.

Sebagaimana diberitakan radartegal.com, ketiga pendaki warga Desa Lebaksiu Lor Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal itu tersambar petir di Pos Pendakian VII, Kamis (29/12) malam, sekitar pukul 22.00. Cuaca hujan gerimis saat petir menyambar.

BACA JUGA: Duarrr... Dua Pendaki Slamet Tersambar Petir

Anggota Tim Sar Purbalingga Tarjuki mengatakan, mulanya ketiga korban hendak beristirahat. Mereka memilih lokasi berupa hamparan tanah lapang dengan pepphonan.

“Mendadak petir menyambar tenda hingga berlubang dan terbakar. Bahkan panas dan kebakaran itu mengenai beberapa bagian tubuh ketiga orang itu,” katanya usai mengevakuasi korban, Jumat (30/12) malam.

Prayit mengalami luka bakar dekat lutut kaki kanan dan jarinya melepuh. Sedangkan dua korban mengalami luka bakar namun masih bisa berjalan pelan.

Evakuasi memang terhambat hujan. “Medan yang licin menjadikan evakuasi harus ekstra hati-hati,” tambahnya.

Prayit langsung dibawa ke Puskesmas Karangreja. Kondisinya pun sudah membaik.

Anggota Tim SAR lainnya, Slamet Ardianzah mengatakan, penjemputan ketiga pendaki itu dilakukan oleh 15 relawan yang terdiri dari 12 personel SAR Purbalingga dan 3 orang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga. Menurut Slamet, ketiga korban mendaki Gunung Slamet melalui jalur pendakian Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.

Ibu kandung Nofandio, Sofiah mengatakan, anaknya memang berpamitan untuk mendaki Gunung Slamet. Dia bersama dua temannya yang beda sekolah bermaksud mengisi liburan.
”Sudah tiga kali ini anak saya naik. Ini saya masih menunggu. Kata teman- temannya di Tegal, anak saya tidak mengalami luka,” ungkapnya.

Sementara itu, pada malam tahun baru, pendaki yang naik ke puncak Gunung Slamet diperkirakan menurun dibanding tahun lalu. Sebab, banyak yang sudah mendaki saat libur sekolah dan saat acara bersih gunung pada rangkaian Kongres Gunung awal Desember lalu.

”Kami prediksi jumlah pendaki malam tahun baru turun sampai 50 persen. Kalau tahun sebelumnya bisa mencapai 4.000 pendaki, tahun ini hanya maksimal separuhnya. Itu pun kami belum yakin,” kata Slamet. (amr/zul/jpg/ara/jpnn)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler