Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, Selasa (2/12/2014), mengumumkan peluncuran program pelatihan bagi petugas emergensi Indonesia asal Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk dilatih di Darwin, Northern Territory.

Pusat pelatihan bernama NTB Emergency Services Training Program ini dimaksudkan untuk memperkuat kerjasama Indonesia dengan negara bagian Northern Territory.

BACA JUGA: Mainan Tanpa Jenis Kelamin Dikampanyekan di Australia

Program ini akan dijalankan oleh pemerintah negara bagian NT dan didukung oleh organisasi Australia Indonesia Institute. Dalam implementasinya, program ini akan mendatangkan para petugas emergensi dari Lombok ke Darwin mulai tahun depan.

BACA JUGA: Sepekan Hidup Menggelandang di Kota Melbourne

Negara bagian NT dan Indonesia telah menjalin hubungan antara warga, bidang pendidikan, kebudayaan, dan organisasi kemasyarakatan.

Sektor pelayanan emergensi NT sebelumnya juga telah menjalin kerjasama dengan mitranya di Bali, khususnya kerjasama erat antara rumahsakit Royal Darwin dan RS Sanglah, yang dibentuk menyusul Bom Bali tahun 2002 silam.

BACA JUGA: Gadis Kecil 9 Tahun Tinggalkan Australia untuk Dinikahkan

Program pelatihan NTB Program ini ingin mengukuhkan hubungan yang telah kuat dengan Pulau Lombok, yang belakangan menjadi tujuan wisata favorit bagi warga Australia.

Australia Indonesia Institute sendiri sebelumnya telah mendukung sejumlah kerjasama antara Indonesia dan sejumlah organisasi di NT seperti Darwin Festival, Charles Darwin University, Museum & Art Gallery of Northern Territory, SkinnyFish serta sekolah Kormilda dan Taminmin Colleges.

Pihak institut hari Selasa (2/12/2014) mengadakan pertemuan di Darwin yang juga dihadiri Menteri Utama NT,  Adam Giles.

Institut ini telah bekerja selama lebih seperempat abad dalam meningkatkan hubungan kedua negara.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Mulai Selidiki Kasus Pelecehan Seksual di Tempat Yoga

Berita Terkait