SURABAYA - Gelombang kedatangan jamaah haji di debarkasi Surabaya masih terus berlanjut. Hingga kemarin (24/10) sebanyak 37 kelompok terbang (kloter) dari embarkasi Surabaya telah tiba kembali di tanah air. Pemulangan dijadwalkan tuntas pada 5 November.
Sejauh ini petugas imigrasi terus memeriksa dokumen jamaah haji. Hal itu dimaksudkan untuk menelisik kemungkinan bertambahnya jamaah yang menggunakan paspor asli tapi palsu (aspal). Kabarnya, petugas kembali mengamankan beberapa paspor yang diduga bermasalah.
"Sampai terakhir akan kami lihat terus," ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya Enang Supriyadi Syamsi kemarin.
Menurut Enang, pihaknya siap memberikan support terhadap penuntasan persoalan yang menyita perhatian masyarakat itu. Termasuk mendukung Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag yang mendorong penuntasan kasus mafia haji tersebut. "Tentu kami turut memberikan dukungan,'' ungkapnya.
Saat ini ada dua pengusutan oleh instansi yang berbeda. Pertama, penyidikan oleh Polrestabes Surabaya dan Polda Jatim. Yakni, terkait dengan komplotan pembuat paspor palsu. Mulai siapa yang mencetak, menyuruh, dan meminta para CJH membayar untuk memperoleh kursi haji melalui jalur cepat. Selain itu, ada pemantauan internal Itjen Kemenag yang memiliki kewenangan terhadap pengawasan penyelenggaraan ibadah haji.
Enang mengaku yakin siapa pun yang terlibat akan memperoleh sanksi tegas. Mulai hukuman disiplin, skors, hingga pemecatan. "Irjen Kemenag Mochammad Jasin sangat terbuka. Beliau tidak mungkin menutupi dosa meski itu instansinya sendiri," katanya.
Bahkan, dia menyebut tengah menunggu terpilihnya menteri agama (Menag) dari pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wapres Jusuf Kalla. Dia berharap Menag bisa menjadi jembatan antara imigrasi, kepolisian, dan Kemenag. "Kami bisa duduk bareng," ujar Enang. Harapannya, ada penanganan komprehensif sehingga persoalan haji tidak timbul di kemudian hari.
Enang menambahkan, kini pihaknya terus mendukung langkah Polda Jatim. Sebab, sejak awal imigrasi berusaha mengungkap perkara tersebut. Karena itu, imigrasi tidak akan mundur. Dia berharap oknum yang terlibat bisa segera terungkap. "Menurut saya, ibarat jeruk. Ini baru kulit luar yang ketahuan. Isi dalamnya masih ada," ujarnya.
Ditanya soal kepastian jumlah paspor jamaah haji yang bermasalah, Enang memilih tidak membukanya. Yang jelas, dia menyebut ada beberapa.
Sebelumnya, saat pemulangan kloter 22, ada lagi paspor jamaah haji yang disita. Yakni, jamaah berinisial M. Paspor perempuan asal Bangkalan itu mencurigakan. Lembar depan dan endorsement(pengesahan) berbeda. Bahkan, data tempat tanggal lahir pun tidak sama. Namun, imigrasi menolak disebut kecolongan karena jamaah bersangkutan berhasil lolos ke Arab Saudi.
"Buktinya, kami sejak awal yang mengungkap ini semua. Kalau terlibat, ya sekalian saja ditutup," kata Enang.
Seperti diberitakan kemarin, Itjen Kemenag siap mengambil alih pengusutan mafia haji. Hanya, langkah itu dilakukan jika polisi tidak berhasil mengungkap perkara yang sudah menjadi sorotan tersebut. Sebab, Itjen juga meyakini kasus itu sebetulnya sudah relatif benderang. Baik persoalan paspor maupun indikasi penyerobotan kuota pendaftar haji lain. Sejauh ini polda sudah memanggil beberapa orang. Termasuk beberapa staf dari Kemenag. (nir/c6/hud)
BACA JUGA: DBD Mulai Mengancam Lagi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Janda Bunuh Balita Diduga Idap Kelainan Jiwa
Redaktur : Tim Redaksi