JAKARTA - Negosiasi antara jamaah umroh asal Gorontalo dan PT Khalifah Sulthan Tour hingga pukul 19.30 WIB belum menghasilkan titik temu. Dalam negosiasi yang dimediasi Kanitreskrim Polsek Senen Jajang Basri, jamaah menuntut Dirut PT Khalifah Sultan Tour Purna Irawan mengembalikan sisa dana Rp 2,5 miliar dari total Rp 3,5 miliar hingga pukul 00.00 WIB.
"Kami akan menunggu hingga jam 00.00. Kalau belum dikembalikan juga, kami akan menyerahkan kepada Polsek Senen," kata Darmawan Duming, anggota DPRD Kota Gorontalo, di travel Sulthan, Jumat (1/3).
Purna Irawan sendiri berjanji malam ini, kucuran dana dari Pontianak dan Malang akan datang. Dalam penantian tersebut, Purna tetap dikawal ketat oleh kepolisian dan jamaah. Sedangkan para stafnya belum juga beranjak pulang dan menunggu situasi.
Saat tegang menunggu tiba-tiba dua petugas dari Kementerian Agama datang. Mereka menginformasikan kalau Sulthan Tour belum memiliki izin dari biro perjalanan haji dan umrah Kemenag sehingga harus ditutup.
"Nah ini baru ketahuan belangnya si pak haji, belum punya izin sudah berani merekrut jamaah dari daerah-daerah," celetuk Ny Inang, salah satu jamaah.
Sementara Kanit Serse Polsek Senen Jajang Basri mengatakan, kesalahan utama dari Dirut Sulthan Tour adalah berani menjanjikan uang jamaah dikembalikan padahal posisi keuanganannya belum jelas. Wajar saja bila jamaah merasa ditipu karena posisi uang tersebut tidak jelas di mana.
"Kenapa Pak Purna berani menjanjikan waktu pengembalian uangnya sementara sumber dananya belum jelas. Harusnya diperjelas dulu, baru berani berjanji," ujar Jajang sembari menambahkan, pihak Polres Senen akan tetap mengawal kasus ini sampai ada kesepakatan bersama. (esy/jpnn)
"Kami akan menunggu hingga jam 00.00. Kalau belum dikembalikan juga, kami akan menyerahkan kepada Polsek Senen," kata Darmawan Duming, anggota DPRD Kota Gorontalo, di travel Sulthan, Jumat (1/3).
Purna Irawan sendiri berjanji malam ini, kucuran dana dari Pontianak dan Malang akan datang. Dalam penantian tersebut, Purna tetap dikawal ketat oleh kepolisian dan jamaah. Sedangkan para stafnya belum juga beranjak pulang dan menunggu situasi.
Saat tegang menunggu tiba-tiba dua petugas dari Kementerian Agama datang. Mereka menginformasikan kalau Sulthan Tour belum memiliki izin dari biro perjalanan haji dan umrah Kemenag sehingga harus ditutup.
"Nah ini baru ketahuan belangnya si pak haji, belum punya izin sudah berani merekrut jamaah dari daerah-daerah," celetuk Ny Inang, salah satu jamaah.
Sementara Kanit Serse Polsek Senen Jajang Basri mengatakan, kesalahan utama dari Dirut Sulthan Tour adalah berani menjanjikan uang jamaah dikembalikan padahal posisi keuanganannya belum jelas. Wajar saja bila jamaah merasa ditipu karena posisi uang tersebut tidak jelas di mana.
"Kenapa Pak Purna berani menjanjikan waktu pengembalian uangnya sementara sumber dananya belum jelas. Harusnya diperjelas dulu, baru berani berjanji," ujar Jajang sembari menambahkan, pihak Polres Senen akan tetap mengawal kasus ini sampai ada kesepakatan bersama. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jamaah Pekan Baru Pilih Berangkat, Sulthan Tour Lega
Redaktur : Tim Redaksi