jpnn.com - JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikanto mengungkapkan bahwa penjaga pintu pelintasan rel kereta di Bintaro Permai, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, saat kecelakaan antara KRL dengan truk tangki BBM Pertamina, kemarin, bukanlah petugas yang asli. Menurutnya, pada saat kejadian itu petugas yang harusnya berjaga tengah cuti, sehingga digantikan oleh teknisi bantalan rel.
Menurut Rikwanto, petugas tersebut sudah diperiksa polisi. Polisi sudah memeriksa tujuh saksi yang ada di lokasi kecelakaan, yakni penjaga pintu pelitasan, pengatur lalu lintas, pemilik dua sepeda motor yang terbakar, pemilik kios di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) dan warga yang ada di Poskamling.
BACA JUGA: Terus Dorong TNI AL Berkelas Dunia
"Sudah tujuh saksi diperiksa. Dari penjaga pintu yang ternyata teknisi bantalan rel karena penjaga aslinya sedang cuti," kata Rikwanto, Selasa (10/12).
Ia mengatakan, polisi akan mendalami standar operasional prosedur (SOP) di PT Kereta Api Indonesia. SOP yang akan didalami itu terkait pergantian penjaga pintu perlitasan kereta.
BACA JUGA: Terus Persoalkan Vonis Tipikor untuk Luthfi
"Apakah bisa diganti dengan siapa saja, mekanismenya seperti apa. Nanti PT KAI juga kita periksa bagimana SOP di lapangan," jelasnya. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Beri Kewenangan KASN Batalkan Pengangkatan dan Pelantikan Pejabat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Reformasi Birokrasi Harus Bisa Ubah Birokrat Berorientasi Proyek
Redaktur : Tim Redaksi