Reformasi Birokrasi Harus Bisa Ubah Birokrat Berorientasi Proyek

Selasa, 10 Desember 2013 – 21:01 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ekonom Dradjad H Wibowo menyatakan, ada tiga sektor yang harus direformasi demi perbaikan kesejahteraan rakyat dan mengurangi kesenjangan. Menurutnya, reformasi itu perlu dilakukan pada birokrasi, pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan lahan sehingga bermanfaat bagi seluruh rakyat.

Hal itu disampaikan Dradjad saat berpidato pada Kongres Kebangsaan Forum Pemred yang mengangkat tema 'Menggagas Kembali Haluan Negara Menuju 100 Tahun Indonesia' di Jakarta, Selasa (10/12). Dradjad mengatakan, dari tiga hal yang perlu direformasi itu, birokrasi ada di puncak prioritas.  "Yang pertama adalah reformasi birokrasi," katanya.

BACA JUGA: Berkas Dioper ke Jaksa, Rudi dan Ardi Segera Diadili

Anggota DPR RI periode 2004-2009 yang kini menjadi Wakil Ketua Umum Partai Amanat NAsional (PAN) itu mengatakan, reformasi birokrasi sangat mutlak untuk dilakukan. Menurutnya, reformasi birokrasi bukan hanya sekadar remunerasi maupun membenahi tugas pokok dan fungsi para birokrat.

Lebih lanjut Dradjad mengatakan, reformasi birokrasi juga harus menyentuh pada politik anggaran. Mantan anggota Komisi Keuangan DPR itu mengingatkan bahwa birokrasi yang baik harus irit dari segi pembiayaan tetapi maksimal dari segi hasil.

BACA JUGA: Politisi PKS Desak Kapolri Tinjau Ulang TR Penundaan Jilbab

"Tapi birokrasi kita ini terlalu berorientasi proyek sehingga tidak ada kesejahteraan untuk rakyat banyak. Akibatnya kita jadi tak mampu melakukan pembangunan infrastrukrur. Anggaran habis buat birokrasi saja. Birokrasi yang baik itu harus berpegang pada output, apa saja yang sudah dihasilkan," ulasnya.

Sedangkan wilayah kedua yang perlu direformasi adalah bidang sumber daya alam (SDA). Menurutnya, reformasi di bidang SDA perlu dilakukan agar kekayaan yang dimiliki negeri ini bisa benar-benar dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

BACA JUGA: PKS Minta Hakim Kasus Sapi Sidangkan Skandal Century

Sedangkan wilayah ketiga yang harus direformasi adalah reformasi lahan. "Reformasi lahan sudah sangat mendesak dilakukan bukan dalam artian membagi-bagi lahan, namun bagaimana lahan bisa gunakan sebagaimana mestinya untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi," cetus peraih gelar master dan doktor dari University of Queensland di Australia itu.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Airin Ogah Beber Materi Pemeriksaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler