jpnn.com, PALEMBANG - Seorang anak laki-laki tewas diterkam buaya saat mencari daun nipah bersama ayahnya di Sungai Bungin, perairan Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Peristiwa nahas itu terjadi pukul 08.00 WIB Rabu (3/6), saat Asidin, 58, dan kedua anaknya menyeberangi perairan Sungsang untuk mengambil pohon nipah.
BACA JUGA: Buaya Pemangsa Nelayan Itu Akhirnya Ditangkap, Isi Perutnya Benar-benar Mengejutkan
Setelah dirasa cukup, ketiganya bersiap untuk pulang. Nahas, kaki salah seorang anak Asidin, yakni Joni, 30, diterkam dan ditarik buaya.
Sontak Joni berteriak meminta tolong tetapi terus ditarik buaya ke dalam sungai.
BACA JUGA: Pria Bejat Itu Akhirnya Diamuk Massa setelah Anak Gadis 16 Tahun Berkata Jujur
Asidin langsung melompat ke sungai berupaya menyelamatkan anaknya, namun usahanya tidak membuahkan hasil sehingga dia segera meminta bantuan masyarakat setempat serta diteruskan ke aparat keamanan.
Tim SAR terdiri dari personel Posmat TNI AL Sungsang dan Pos Polisi Perairan dan Udara Sungsang lalu bergerak menuju perairan Sungai Bungin pukul 14.00 WIB untuk membantu warga mencari jasad Joni.
Barulah setelah dicari selama delapan jam, pukul 21.30 tim SAR dan warga menemukan buaya tersebut sedang menggigit tubuh Joni dengan posisi melintang, tim sempat kesulitan mengevakuasi Joni karena buaya itu melawan.
BACA JUGA: Kapolres Sergai Ungkap Motif Bripka Mangara Tembak Kepala Sendiri, Oh Ternyata
"Petugas harus memberikan tembakan ke arah badan buaya sebanyak dua kali dan akhirnya buaya melepaskan korban lalu melarikan diri, selanjutnya Tim SAR mengevakuasi korban," kata Komandan Pos Polisi Perairan dan Udara Sungsang, Brigadir Teguh Hari Susanto.
Korban yang sudah meninggal dunia segera dibawa ke rumah duka dan warga diingatkan agar waspada saat beraktivitas di sungai mengingat sudah cukup sering kejadian serupa terjadi.
BACA JUGA: Tok, Tok, Tok, Deni Santoso dan Herman Divonis Hukuman Mati
Sebelumnya seorang warga di kecamatan yang sama tewas mengenaskan karena dimangsa buaya pada 9 Desember 2019.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi