Petugas Terus Obok-obok Dolly

Sabtu, 16 Agustus 2014 – 12:28 WIB
Petugas saat melakukan razia di kawasan eks lokalisasi Dolly. FOTO: dok JAWA POS

jpnn.com - SURABAYA – Tidak mau kecolongan, Pemkot Surabaya terus merazia lokasi-lokasi yang dikhawatirkan menjadi tempat operasi baru para pekerja seks komersial (PSK) eks lokalisasi Dolly dan Jarak. Jumat kemarin (15/8) satpol PP pemkot dibantu polisi dan TNI mendatangi beberapa tempat kos, panti pijat, dan hotel yang dianggap sebagai penyangga kawasan Dolly-Jarak.

Tempat-tempat tersebut adalah rumah kos di sepanjang Putat Jaya Timur, empat panti pijat di Darmo Park, dan beberapa hotel di daerah Pasar Kembang. Sebanyak 165 personel diturunkan dalam operasi yustisi tersebut. Jumlah itu meliputi 120 personel satpol PP, 10 prajurit Gartap, dan 35 anggota sabhara Polrestabes Surabaya. Razia tersebut berlangsung sejak pukul 09.00 sampai 11.30.

BACA JUGA: Eksodus Dolly Khawatir Bikin Pengidap HIV di Kukar Bertambah

Dari operasi tersebut, petugas menjaring 38 orang. Jumlah itu terdiri atas 22 perempuan dan 16 laki-laki. Sembilan orang diamankan dari rumah kos di Putat Jaya, tujuh orang terjaring di panti pijat kawasan Darmo Park, sisanya dari beberapa hotel kawasan Pasar Kembang.

Gerak pasukan gabungan dalam razia kemarin begitu cepat. Begitu turun dari mobil, mereka berpencar dan mendatangi setiap sasaran secara serentak sehingga tidak menyediakan kesempatan bagi sasaran untuk melarikan diri.

BACA JUGA: Bayi Mungil Ditinggal di Rumah Sakit

Raut ketakutan muncul saat beberapa panti pijat di kawasan Darmo Park dirazia. Wajah mereka terlihat semakin pucat saat satpol PP menggelandang mereka. Awalnya, mereka enggan dibawa ke markas satpol PP. Namun, setelah diterangkan bahwa razia itu hanya untuk pendataan, mereka menurut.

”Operasi ini digelar untuk menuntaskan prostitusi di Surabaya,” kata Kabiddalops Satpol PP Surabaya Dari. Mereka yang tertangkap akan dicocokkan dengan data PSK Dolly. ”Nama mereka akan dicocokkan dengan data PSK yang tercatat dalam deklarasi penutupan,” lanjutnya.

BACA JUGA: PNS di Kota Tangerang Masih Kurang

Jika ada perempuan yang namanya tercantum saat deklarasi, mereka akan diproses secara hukum. Perempuan dengan KTP luar Surabaya juga mendapat perhatian khusus. Apabila tidak memiliki kartu identitas penduduk musiman (kipem), mereka akan dikembalikan ke tempat asalnya.

Razia kemarin difokuskan pada kos-kosan di Putat Jaya. Hal itu mengantisipasi adanya PSK yang tertinggal di kawasan tersebut. Sebab, sejak penutupan lokalisasi Dolly, tidak ada wisma yang beroperasi lagi. Meski demikian, bukan berarti bisnis prostitusi di Dolly sudah berhenti. Sebab, para pelanggan masih bisa memesan melalui perantara, kemudian dibawa ke tempat yang diinginkan.

Yustisi di eks lokalisasi Dolly-Jarak beserta daerah penyangga akan berlangsung secara rutin. ”Kita akan lakukan operasi setiap hari,” imbuh Dari. Tujuannya, Surabaya bisa steril dari prostitusi terselubung.(laz/mas/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Transaksional di Golkar saat Penentuan Calon Wakil Ketua DPRD


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler