jpnn.com, PONTIANAK - Mustafa mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika mengamankan Pilkada Kalbar 2018, Rabu (27/6).
Petugas perlindungan masyarakat (linmas) itu menenggak tinta sidik jari pemilihan.
BACA JUGA: Karolin Untuk Sementara Tertinggal di Pilkada Kalbar
Awalnya pria 61 tahun itu hendak minum ngopi untuk menghilangkan rasa kantuknya.
Mustafa memang dilanda kantuk yang sangat berat karena pada malam harinya tidak tidur lantaran menjaga tempat pemungutan suara (TPS) 01 Kelurahan Sungai Jawi Luar, Pontianak Barat.
BACA JUGA: Ketua DPD Apresiasi Partisipasi Warga di Pilkada Kalbar
"Iya, saya tak sengaja minum tinta. Ada satu teguk," ujar Mustafa sebagaimana dilansir laman Prokal, Jumat (29/6).
Warga Gang Bunut itu mengaku tidak sengaja minum tinta sekitar pukul 11:00 WIB. Saat itu kondisi TPS tengah padat pemilih.
BACA JUGA: Ubah Kata Rawan jadi Aman di Pilkada
"Saya mau minum kopi. Gelas kopi ada di samping tempat (bekas mineral gelas) yang berisi tinta. Karena ngantuk dan sambil pandang ke orang-orang (pemilih) yang datang, saya terpegang tempat tinta. Lalu terminum," jelas Mustafa.
Mustafa baru menyadari rasa pahit dan pekat itu bukan kopi, melainkan tinta pilkada.
"Saya langsung muntahkan sebisa mungkin. Berludah terus. Mungkin ada ratusan kali. Selama berludah, air liur saya warna biru," kata Mustafa.
Saat itu Mustafa mengaku badannya langsung gemetaran.
Dia kemudian diberi asupan gizi dari makanan oleh petugas TPS lainnya agar segera pulih.
"Sekarang saya batuk-batuk. Mau berobat, untuk sementara belum ada uang," ucap Mustafa.
Buruh bangunan ini mengaku sudah enam kali menjadi anggota linmas di TPS pada setiap pemilihan.
Namun, baru kali ini dia tidak sengaja minum tinta.
"Intinya saya tidak tidur (karena) berjaga. Kalau saya dan teman ini tidur, berarti kami bukan kerja namanya," kata Mustafa. (oxa)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oso Ajak Masyarakat Menciptakan Rasa Aman Saat Pilkada 2018
Redaktur & Reporter : Ragil