jpnn.com - SERPONG - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf mengatakan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU perlu menginisiasi adanya pemetaan atau klasifikasi pesantren berdasarkan standar mutu dan penguatan metodologi pembelajaran.
Pria yang karib disapa Gus Yahya ini berharap dengan pemetaan klasifikasi itu aspek kecerdasan spiritual dan intelektual pesantren dan lulusannya tetap terjaga.
BACA JUGA: Begini Kesan Ganjar Pranowo terhadap Sosok Yahya Cholil Staquf
Gus Yahya menyampaikan petunjuk tersebut pada pembukaan rapat kerja nasional RMI PBNU di Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (11/10).
“RMI harus mampu merumuskan sistem kebijakan atau standar mutu nasional pondok pesantren NU dengan tetap menjaga soliditas akademik dalam menjaga kualitas lulusan, sehingga para lulusan dan pesantren itu sendiri tetap menjalankan fungsi pendidikan, mengembangkan strategi dakwah serta menjalankan pemberdayaan masyarakat," katanya.
BACA JUGA: Gus Yahya: Kami Memaklumi Keputusan Pemerintah Menaikkan Harga BBM
Foto: source for JPNN
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang ini juga meminta RMI mengindentifikasi sumber sanad keilmuan yang muttashil, dan membuat kerangka dasar fasilitasi program dalam menjaga mata rantai atau sanad keilmuan yang menjadi kekuatan pondok pesantren.
BACA JUGA: Lihat Siapa Menteri yang Dibawa Jokowi Menemui PBNU
“RMI sebagai struktur policy PBNU yang membidangi pesantren harus menjadi lembaga yang memberikan tawaran kebijakan untuk mendorong pengembangan pesantren dari segala aspek," ujar Gus Yahya.
Rakernas RMI PBNU yang mengusung tema Merawat Pesantren, Membangun Peradaban itu diselenggarakan selama tiga hari sejak 10 Oktober, dibuka oleh KH Hasib Wahab sebagai Ketua PBNU dan dihadiri langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan jajaran Wakil Ketua Umum PBNU, yakni KH Zulfa Musthofa dan KH Nusron Wahid. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan