Peziarah Padati Lokasi Prosesi Semana Santa di Larantuka

Jumat, 29 Maret 2024 – 11:55 WIB
Peziarah masih mengantre di Kapela Tuan Ma dalam momentum prosesi Semana Santa, Larantuka, Flores Timur, NTT, Jumat (29/3/2024) pagi.Foto: (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka

jpnn.com, LARANTUKA - Para peziarah memadati lokasi prosesi Semana Santa di Larantuka ibu kota Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Jumat dini hari.

"Diberikan kesempatan bagi umat untuk membawa keluh kesah dan ujud niat rasa syukur kepada Tuhan untuk satu tahun yang telah diberikan,” kata Raja Larantuka Don DVG di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Jumat (29/3).

BACA JUGA: Semana Santa Tingkatkan Pariwisata di NTT

Devosi cium Tuan Ma atau patung Bunda Maria telah dimulai pada Kamis (28/3) pukul 11.00 WITA sejak pintu Kapela Tuan Ma dibuka oleh Raja Don DVG.

Setelah pintu kapela terbuka, para peziarah pun menjalankan devosi itu hingga pukul 17.00 WITA.

BACA JUGA: Kopi Gama Flores Timur Gelar Malam Puisi untuk Masa Depan Demokrasi

Devosi sempat terhenti karena misa Kamis Putih. Namun, dilanjutkan lagi pada pukul 21.30 WITA setelah misa.

Pantauan di Kapela Tuan Ma dan Tuan Ana, Larantuka hingga pukul 04.45 WITA, para peziarah masih mengantre dan terlihat memadati dua kapela tersebut.

BACA JUGA: Umat Katolik Sambut Gembira Uskup Agung Kupang yang Baru

Seorang peziarah asal Maumere, Kabupaten Sikka, Tita (32) terlihat ikut mengantre dengan peziarah lain untuk mencium Tuan Ana dan Tuan Ma.

Dia bersama tiga saudarinya sudah mengantre sejak pukul 11.00 WITA untuk mengikuti tradisi itu.

Sebagai peziarah yang baru pertama kali mengikuti prosesi Semana Santa, ia tertarik dengan cerita-cerita yang ia dengar tentang prosesi itu.

Dia pun memberanikan diri mengikuti prosesi dengan membawa ujud dan intensi khusus.

"Saat masuk ke sana, saya merinding. Inginnya lama-lama, lalu setelah mencium, saya merasa lega karena ujud yang selama ini terpendam sudah tersampaikan,” ucapnya.

Peziarah lain, Birgita (60) yang datang dari Kabupaten Manggarai juga tertarik untuk mengikuti prosesi Semana Santa 2024.

Dia pernah mengikuti prosesi serupa pada tahun 2010, namun tetap memiliki kerinduan yang sama untuk hadir lagi di Kota Larantuka.

Birgita pun menjadikan momentum Semana Santa ini sebagai "bale nagi" atau pulang ke kampung halaman karena ia berasal dari Pulau Solor.

"Saya selalu menantikan momentum ini," ucapnya.

Semana Santa adalah sebuah tradisi ritual perayaan selama pekan suci Paskah.

Mencium Tuan Ma dan Tuan Ana merupakan dua hal yang masuk dalam bagian prosesi Semana Santa dan selalu menjadi devosi yang paling diminati oleh peziarah.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler