PGI Ajak Umat Kristiani Rayakan Natal Dalam Kesederhanaan

Jumat, 15 Desember 2017 – 14:25 WIB
Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) mengimbau umat kristiani tetap tenang dalam merespons berbagai isu yang berkembang belakangan ini.

Baik itu terkait gagasan perayaan Natal di Monas, maupun pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

BACA JUGA: MUI: Memakai Atribut Natal Hukumnya Haram

Tidak itu saja, umat kristiani juga diimbau sejuk dalam menyikapi dinamika politik jelang Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 yang cenderung memanas, serta ancaman radikalisme dan terorisme.

"PGI mengimbau umat kristiani tetap tenang, merespons secara matang dan rasional, mengedepankan sikap hidup damai dan memelihara persatuan. Baik di antara umat Kristen sendiri maupun dengan umat beragama lain," ujar Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow saat menyampaikan makna Natal 2017 di Jakarta, Jumat (15/12).

BACA JUGA: SBY dan AHY Hadiri Natal Nusantara Demokrat

PGI menurut Jeirry, juga mengingatkan adanya potensi politisasi dan instrumentalisasi agama, termasuk mempolitisasi hari raya keagamaan Natal untuk kepentingan politik tertentu, yang dilakukan warga gereja maupun pihak-pihak lain.

"Karena itu, kami berharap agar umat kristiani tetap hati-hati, berpikir cerdas dan rasional agar tidak terjebak dalam perdebatan dan kontroversi internal yang berpotensi memecah belah umat kristiani," ucapnya.

BACA JUGA: Kemarin Rayakan Natal, Tahun Baru Minggu Depan

PGI juga mengharapkan perayaan Natal yang akan dilakukan umat kristiani lahir dari kejernihan dan ketulusan hati, serta tetap mengutamakan prinsip dan nilai-nilai kristiani. Yaitu, kasih dan perdamaian.

"Kami sarankan perayaan Natal dilakukan secara sederhana, tertib, hikmat dan damai. Hindari bentuk-bentuk perayaan yang cenderung boros dan mewah, sebagai bentuk solidaritas dan keprihatinan terhadap penderitaan dan kesusahan yang masih dialami oleh sebagian besar rakyat Indonesia," ucapnya.

Pesan lain, PGI berharap umat kristiani mengedepankan kerendahan hati, hikmat dan akal budi dalam merespons dan menyikapi isu-isu yang muncul
dalam kehidupan gereja dan bangsa.

Jangan mengumbar ego dan keserakahan dalam perayaan Natal yang dilakukan. Agar tidak terjerumus dalam perilaku yang membenci sesama, hanya karena perbedaan pendapat dan kepentingan yang ada.

"Karena itu, hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu! Kami mengucapkan Selamat Menyambut Natal 2017 dan Selamat Memasuki Tahun 2018," pungkas Jeirry.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 1.500 Personel Amankan Perayaan Natal Nasional di Sulut


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler