jpnn.com - NIAS – Persukutan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menilai, terdapat empat persoalan krusial yang masih akan membayangi perjalanan masyarakat dan bangsa Indonesia ke depan, termasuk gereja-gereja.
Mulai dari kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme, dan bencana ekologis.
BACA JUGA: Novanto Maafkan Anggota HMI Pelaku Pemerasan
Persoalan tersebut menurut Sekretaris Eksekutif Bidang Diakonia PGI, Jeirry Sumampow, harus diatasi secara bersama-sama dengan seluruh komponen bangsa, dengan mengamalkan kembali nilai-nilai Pancasila.
“Karena keempat persoalan ini sangat penting diatasi, maka itu dalam Sidang Raya PGI ke-XVI, kita akan membicarakannya untuk mencari solusi yang tepat. Jika sidang raya di Nias ini tidak mampu mendengar jeritan penderitaan rakyat dan tidak mampu merancang strategi untuk melawan ‘bencana buatan manusia’ (tekhom) itu, bukan tidak mungkin gereja-gereja akan menjadi tekhom bagi manusia,” katanya dalam pesan elektronik yang diterima JPNN, Selasa (11/11).
BACA JUGA: Fokus Target Swasembada Pangan, Penataan Organisasi Tetap Jalan
Menurut Jeirry, sidang raya merupakan forum tertinggi gereja-gereja setiap 5 tahun untuk mengambil keputusan strategis mengenai berbagai persoalan dan merancang arah gerak keesaan.
“Sidang raya dibuka tadi pagi (Selasa,red) oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan dihadiri Menteri Agama, Menteri Hukum & HAM, Gubernur Sumut, Anggota DPR RI, Bupati & Wali Kota yang berada di Pulau Nias,” ujarnya.
BACA JUGA: Surya Minta Kader NasDem di DPR dan Kabinet Jaga Diri
Sidang digelar di Nias, diinspirasikan oleh pengalaman tragis Nias 9 - 10 tahun lalu yang pernah dilanda gempa dan tsunami dahsyat. Tema diambil dari Mazmur 71:20b, ‘Tuhan Mengangkat Kita Dari Samudera Raya’.
Ayat ini, kata Jeirry, merupakan pengakuan iman sekaligus ucapan syukur penyertaan Tuhan yang tak pernah meninggalkan umat-Nya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Moeldoko Ajak Pasis Sesko TNI Berpikir Aneh-aneh
Redaktur : Tim Redaksi