jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Hendi Prio Santoso mengakui penerapan open access pada semua pipa transmisi dapat memunculkan broker gas.
"Baik pipa milik PGN maupun milik Pertamina, telah mengakibatkan stagnasi infrastruktur dan memunculkan maraknya broker gas. Karena penerapan open access pada pipa transmisi telah menimbulkan perpanjangan rantai bisnis gas," ujar Hendi di Jakarta, Jumat (13/12).
BACA JUGA: Auto2000 Kejar 330 Ribu Unit
Menurut Hendi, sejak dibangunnya jaringan pipa SSWJ (South Sumatera West Java) tak ada lagi pembangunan infrastrktur pipa gas baru di Indonesia. “Faktanya, semua pipa yang akan dibangun dengan skema open access, sampai saat ini belum ada satu pun yang terealisasi, seperti ruas Kalija, Gresik – Semarang dan Cirebon – Semarang," terang dia.
Karenanya, pihaknya berharap pemerintah segera membenahi trader gas yang tak memiliki izin resmi. "Fakta saat ini, trader gas jumlahnya lebih besar, tapi kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur tidak ada," saut Hendi.
BACA JUGA: Bank DKI Ekspansi ke Luar Jakarta
Terpisah, senada dengan Hendi, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan juga meminta pemerintah membenahi trader gas yang tidak memiliki fasilitas. "Saya setuju (dengan PGN), kita harus membenahi trader gas. Ke depan tidak ada lagi trader gas," pintanya.
Karen juga mendesak pemerintah agar trader yang tidak memiliki fasilitas dibubarkan. Nah untuk penyelesaian persinggungan pipa pada 11 titik di area Jawa Barat dan Jawa Timur, kedua belah pihak akan berkoordinasi dengan baik bersama Menteri BUMN Dahlan Iskan. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Tawarkan Kemudahan Berbahasa Asing, Perbanyak Cabang di Indonesia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Iringi Transformasi Jamsostek dengan Smart Card
Redaktur : Tim Redaksi