jpnn.com, JAKARTA -
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) resmi mengakuisisi Pertagas. Hal itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli (sales purchase agreement/SPA) saham Pertagas antara Pertamina dan PGN.
BACA JUGA: Pertagas Alirkan Gas Pertama Di Ruas Pipa Grissik - Pusri
Para pihak telah melakukan proses penilaian (valuasi) kembali atas akuisisi Pertagas. Proses penilaian kembali ini diperlukan karena PGN dan Pertamina telah memutuskan untuk mengikutsertakan empat anak usaha Pertagas dalam proses pengambilalihan saham Pertamina di Pertagas oleh PGN.
Empat anak perusahaan Pertagas itu ialah yakni PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, PT Perta-Samtan Gas, dan PT Perta Kalimantan Gas.
BACA JUGA: PGN Perluas Penyebaran Gas Bumi
"Hari ini PGN mencatat sejarah baru. Kami resmi menjadi subholding gas karena proses akuisisi Pertagas dan seluruh anak usahanya telah selesai," kata Direktur Utama PGN Gigih Prakoso, Jumat (28/12).
Menurut Gigih, para pihak telah melakukan sejumlah proses di antaranya due diligence, valuasi, dan audit untuk laporan keuangan Pertagas dan seluruh anak perusahaannya.
BACA JUGA: PGN Selesaikan Jaringan Gas Bumi Tahun Ini
"Beberapa tahapan tersebut sudah selesai dan telah mendapatkan persetujuan dari internal PGN dan Pertamina," kata Gigih.
Gigih mengatakan, harga atau nilai pengambilahan saham Pertagas dan seluruh anak perusahaannya mengalami perubahan.
Menurut Gigih, harga pembelian yang semula sebesar Rp 16.604.312.010.021 untuk 2.591.099 lembar saham dari Pertagas atau setara 51 persen atas Pertagas dan Pertagas Niaga naik menjadi Rp 20.183.334.064.184 untuk 2.591.099 lembar saham dari Pertagas yang merupakan 51 persen dari seluruh saham di Pertagas termasuk kepemilikan di seluruh anak perusahaannya.
Terkait skema pembayaran pengambilalihan saham tersebut, menurut Gigih, PGN akan melakukannya dalam dua tahap.
"Tahap pertama sebesar 50 persen dari total harga pembelian atau ekuivalen Rp 10.091.667.032.092 akan menggunakan skema pembayaran tunai. Adapun untuk tahap kedua, perusahaan akan menerbitkan promissory note sebesar 50 persen dari total harga pembelian," ujar Gigih. (ce1/uji/jpc/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PGN Raih Pendapatan Rp 36 Triliun
Redaktur & Reporter : Ragil