jpnn.com - JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) meresmikan Floating Storage Receiving Terminal (FSRU) di Galangan Kapal Hyundai Heavy Industries, Ulsan, Korea Selatan, hari ini, Senin (7/4). Kapal yang menjadi penyimpanan sementara liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair dan sekaligus regasifikasi LNG ini diberi nama FSRU Lampung.
Hadir dalam peresmian itu antara lain Kepala Badan Pengatur Kegiatan Hilir Migas (BPH Migas) Andi Noorsaman Sommeng, Direktur Gas BPH Migas, Umi Asngadah, Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, Direktur PGN LNG, Nisi Setyobudi, Kepala Bidang II A Deputi Industri Strategis & Manufaktur Kementerian BUMN Zuryati Simbolon dan para pajabat Hyunday Heavy Industries.
BACA JUGA: Indosat Beri Kompensasi Bonus Pulsa 50 Persen
Hendi mengatakan FSRU Lampung akan berlayar dari Ulsan menuju Lampung pada Senin (14/4) mendatang. "Diperkirakan akan sampai di Lampung pada pertengahan Mei 2014," ujar Hendi Prio dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/4).
Dikatakan Hendi bahwa selesainya pembangunan FSRU Lampung ini akan mendorong percepatan konversi bahan bakar minyak (BBM) di Lampung dan Jawa Barat. “Lampung boleh dikatakan sedang mengalami krisis energi, dan pasokan gas dari FSRU ini bisa menjadi obat-nya,” kata Hendi.
Keberadaan FSRU Lampung ini kata Hendi juga akan meningkatkan kehandalan pasokan gas PGN. Dengan adanya FSRU ini, maka sumber gas PGN yang disalurkan kepada konsumen tidak hanya bersumber dari lapangan gas di Sumatera – Jawa saja.
BACA JUGA: Emas Antam Turun Rp1.000
"PGN dapat mengandalkan sumber pasokan gas dari Kilang LNG yang berada di Indonesia Timur. Sehingga produk LNG dari Kilang dalam negeri bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik. Selain itu PGN juga bisa mendapatkan pasokan LNG dari sumber lainnya," papar dia.
Gas dari FSRU Lampung nantinya juga akan memasok kebutuhan gas bagi pembangkit listrik, industri, usaha kecil dan rumah tangga di Lampung dan Sumatera Selatan. Selain itu juga akan memasok kebutuhan gas bumi di Jawa Barat, Banten dan Jakarta. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Ditutup 2011, Bandara Selaparang Beroperasi Lagi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penurunan Cadangan Devisa Masih Aman
Redaktur : Tim Redaksi