jpnn.com, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina terus berupaya meningkatkan penanganan dan respons yang cepat terhadap keluhan pelanggan.
Salah satunya adalah dengan membuat tools yang dapat memonitoring proses bisnis untuk meningkatkan tingkat layanan kepada pelanggan secara realtime dan terintegrasi, yakni Integrated Monitoring Center (IMOC).
BACA JUGA: Imbas Lonjakan Beban HGBT, Laba Bersih PGN Tergerus Rp 1,4 Triliun
Melalui IMOC, informasi mengenai kondisi penyaluran yang meliputi seluruh pelanggan dan infrastruktur serta niaga gas PGN dapat tersedia dengan cepat dan tepat.
Melalui IMOC, sejumlah kurang lebih 935 BBTUD gas bumi yang disalurkan kepada 839.151 pelanggan PGN di 73 kota/kabupaten, dengan cakupan infrastruktur pipa gas bumi lebih dari 11.675 KM pun dapat terpantau secara langsung.
BACA JUGA: Dampak Pembangunan Jaringan Gas, PGN Solution Terus Perbaiki Utilitas Warga
IMOC juga dapat menjadi wadah bagi pelanggan maupun calon pelanggan untuk bisa mendapatkan informasi secara rinci, mulai dari tata cara melakukan registrasi hingga dilakukannya gas in.
Hal ini berkaitan dengan rencana pengembangan Sambungan Rumah Tangga (SRT) oleh PGN dalam skala besar.
BACA JUGA: PGN Punya Dirut Baru, Gus Falah Optimistis Kemandirian Energi Terwujud
Sampai saat ini, PGN telah mengembangkan jaringan gas rumah tangga sebanyak 834.165 Sambungan Rumah (SR).
“Dengan integrasi yang dilakukan pada platform aplikasi yang digunakan beberapa satuan kerja ini, diharapkan PGN dapat melakukan penanganan dan memberikan respons kepada pelanggan maupun calon pelanggan dengan lebih cepat dan akurat,” ucap Direktur Sales dan Operasi PGN, Ratih Esti Prihatini di Jakarta, Rabu (22/11).
Ratih menjelaskan selama ini PGN senantiasa berusaha memberikan layanan terbaik kepada seluruh pelanggan maupun calon pelanggan, termasuk dalam upaya mendigitalisasi tools yang digunakan.
Hal ini sekaligus menjawab kebutuhan digital support Contact Center PGN dalam mengidentifikasi dan memberikan data secara detail meliputi lokasi gangguan, insiden, maupun emergency.
Selain itu, penanganan yang dilakukan Tim Penanganan Gangguan (TPG) dalam merespon gangguan yang terjadi pun dapat terorganisir secara digital dan diharapkan dapat berjalan dengan lebih efektif.
Ruangan IMOC yang terletak di Kantor Pusat PGN ini menjadi ruangan representasi yang dapat digunakan untuk memberikan paparan kepada pihak internal maupun eksternal mengenai kondisi penyaluran gas di wilayah operasi Subholding Gas.
Dengan menggunakan full monitor on wall diharapkan informasi dapat tergambarkan secara lebih jelas.
“Informasi yang tersedia di IMOC antara lain adalah data infrastruktur, pelacakan Tim Penanganan Gangguan, serta penyaluran gas, liquefied natural gas (LNG), dan compressed natural gas (CNG)," sebut Ratih.
Selain itu, kata Ratih, terdapat juga dashboard mengenai penanganan voice of customers (VoC), data pelanggan, dan layanan pelanggan.
IMOC juga menyediakan informasi hasil pemantauan CCTV pada area kerja Subholding Gas, termasuk data terkait waktu dan cuaca sehingga tim dapat merespon dengan cepat apabila terjadi keadaan darurat, yang mana merupakan salah satu wujud PGN dalam mengutamakan aspek safety.
PGN memulai perencanaan pembuatan ruang monitoring sekaligus pengelolaan pelanggan ini pada bulan Juni 2023.
Pengerjaannya dilakukan selama kurang lebih lima bulan, hingga akhirnya first launching dapat dilakukan pada bulan November 2023.
“Kami berharap Integrated Monitoring Center ini dapat menjadi solusi terintegrasi untuk meningkatkan pelayanan PGN kepada pelanggan maupun calon pelanggan secara lebih efektif dan efisien,” ujar Ratih.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan Pertamina menjadikan gas sebagai energi transisi sehingga PGN sebagai Subholding Gas akan terus meningkatkan kualitas layanannya dengan memanfaatkan teknologi digital yang terintegrasi.
"Dengan pemantauan layanan kepada pelanggan yang semakin berkualitas, pelanggan gas akan semakin meluas," tandas Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi