“Kita ingin para guru ke depan dapat lebih profesional lagi. Untuk itu sebagai langkah pertama, kita gelar pelatihan bagi para pengurus PGRI terlebih dahulu. Sehingga dalam menjalankan roda organisasi, mereka memiliki jiwa kepemimpinan," ujar Sulistyo, Kamis (15/11).
Menurutnya, pelatihan kepemimpinan ini sangat dibutuhkan. Sebab, selama ini cukup banyak guru yang mengalami intimidasi saat bertigas di lapangan.
Karenanya, PGRI sebagai wadah par guru harus dapat memberikan kontribusi yang maksimal. Namun jika para pengurus belum memiliki wawasan yang luas, tentu hal tersebut sangat sulit dilakukan.
“Makanya dalam pelatihan kali ini, itu kita beri materi wawasan kepemimpinan, wawasan pemahaman akan organisasi profesi, wawasan kebangsaan dan terutama wawasan akan etika profesi serta pemahaman akan isu-isu aktual yang mengemuka saat ini. Karena tanpa dibekali hal tersebut, akan sangat sulit organisasi dapat berperan maksimal bagi para anggota”, katanya.
Diharapkan dari para guru peserta pelatihan itu akan dapat membagi ilmu yang diperoleh di daerah mesing-masing. “Jadi dengan adanya kode etik para guru ini, guru nantinya akan lebih profesional dan sekaligus terlindungi dalam menjalankan perannya sebagai tenaga pendidik,” ujarnya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Model Implementasi Kurikulum Baru
Redaktur : Tim Redaksi