Tiga Model Implementasi Kurikulum Baru

Rabu, 14 November 2012 – 07:34 WIB
JAKARTA - Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan akan segera melakukan uji publik atas perbubahan kurikulum 2013. Uji publik itu dilakukan akhir bulan ini untuk menyaring aspirasi masyarakat.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan target yang ingin dicapai ialah tahun ajaran baru 2013, kurikulum tersebut sudah bisa digunakan. Lantas bagaimana implementasinya? Setidaknya ada tiga bentuk yang ditawarkan Nuh.

Pertama, kurikulum itu akan diterapkan di seluruh Indonesia dengan memilih beberapa kelas secara acak. Misalnya kelas 1,4,7 dan kelas 10. Cara ini paling efektif menurut Menteri asal Jawa Timur itu.

"Yang lebih memungkinkan, alternatifnya akan dipilih beberapa kelas, 1,4,7, kelas 10. Kita pilih beberapa kelas seluruh Indonesia," kata Mohammad Nuh, Selasa (13/11) malam di Kemendikbud.

Seandainya dalam uji public langkah itu bukan yang terbaik, maka Nuh juga menawarkan alternative kedua, yakni dengan menggunakan model piloting. Tapi dia mengingatkan bahwa model ini punya kelemahan, yakni adanya anggapan diskriminasi.

Alternatif ketiga, kurikulum baru diberlakukan di seluruh kelas, tapi hanya di beberapa sekolah. Namun Nuh tetap menyarankan supaya kurikulum ini dijalankan di sejumlah kelas, tapi di seluruh sekolah di Indonesia.

"Rasionalnya, lebih bagus di kelas tertentu, tapi di seluruh Indonesia. Karena ini implementasi terbatas. Maka akan disiapkan materi kelas 2-3 berikutnya lagi. Sehingga 2016 bisa utuh menggunakan kurikulum baru," jelas Nuh menambahkan.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendikbud Benahi Penyaluran Dana Sertifikasi Guru

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler