Phieter, Penyandang Tuli yang Bersemangat Menyuarakan Kesetaraan

Rabu, 28 Juni 2023 – 13:46 WIB
Abdurrahman Phieter Angdika, Penyandang Tuli yang Bersemangat Menyuarakan Kesetaraan. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Penyandang tuli, Abdurrahman Phieter Angdika merupakan alumnus Program Studi Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma.

Terlahir sebagai orang tuli, pemuda kelahiran 19 Juli 1990, ini justru makin bersemangat untuk belajar dan memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan.

BACA JUGA: Jadi Penyandang Disabilitas di Why Do You Love Me, Adipati Dolken Menonton Film Ini

Setelah meraih gelar S1, Phieter meneruskan pendidikan di Gallaudet University, AS atas dukungan dana Pemerintah Jepang dan World Deaf Leadership (WDL).

Selama di AS, Phieter menikmati proses perkuliahan dengan akses bahasa isyarat secara langsung, dibantu oleh guru tuli maupun dengar.

BACA JUGA: Fotografer & Penyandang Disabilitas Berkolaborasi, Siapa Pun Bisa Jadi Model

Meski bahasa isyarat di Indonesia dan Amerika berbeda, hal ini sama sekali tidak menghalangi Phieter untuk terus melangkah maju.

"Saya belajar untuk memahami bahasa isyarat Amerika melalui visual. Jika diibaratkan, seperti teman dengar yang belajar Bahasa Inggris melalui audio,” ungkap Phieter, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Kisah Sukses Penyandang Disabilitas Binaan Sentra Budi Perkasa, Kini Ingin Lebih Mandiri

Bagi Phieter, kesempatan yang diberikan untuk studi lanjut merupakan kesempatan yang sangat berharga. Selain menambah ilmu di bidang akademik, dia juga bisa memperbanyak relasi dan berbagi dengan sesama.

Phieter tidak hanya aktif mengikuti kegiatan perkuliahan, tetapi juga aktif berorganisasi. Ia menjadi Sekretaris Jenderal Asosiasi Juru Bahasa Isyarat Indonesia.

Selain aktif di komunitas teman tuli di Indonesia, Phieter juga menjabat sebagai Presiden Mahasiswa Muslim di Gallaudet University sejak 2022 hingga sekarang.

Tidak hanya itu, Phieter juga aktif memberikan pengajaran bahasa isyarat ke mahasiswa sarjana di Gallaudet University.

"Saya berharap komunitas teman-teman tuli di Indonesia, terus semangat dan bisa setara dengan teman dengar," tuturnya.

Segudang pengalaman dan prestasi telah diraih Phieter, di antaranya mendapat Sertifikat American Sign Language Teacher Association (ASL) pada 2023.

Kemudian, menjadi Kepala Pendidikan Tunarungu Mukomi sejak 2020 hingga saat ini. Lalu, menjadi Guru Bahasa Isyarat Indonesia di Pusat Bahasa Isyarat Indonesia sejak 2014 dan MA Adria Pratma Mulya selama 2014—2016.

Phieter juga menjadi penerjemah Bahasa Isyarat Indonesia di Layanan Bahasa Isyarat Pusat sejak 2015.

Pada pertengahan Mei 2023, Phieter berhasil menyelesaikan studinya dan meraih gelar Master of Arts in Sign Language Education. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler