jpnn.com, PALEMBANG - Berbekal mengikuti pelatihan di Sentra Budi Perkasa yang merupakan salah satu unit pelayanan teknis Kementerian Sosial (Kemensos), tiga penyandang disabilitas ini kini berkarier di perusahaan atau instansi ternama.
Ketiganya adalah Arofiul Kafid, Muhammad Luthfie Kusumaputra, dan Fitri Laila.
BACA JUGA: Gunakan Motor Roda Tiga dari Kemensos untuk Berjualan, Usaha Winarshi Makin Meluas
Arofiul Kafid atau akrab disapa Rofi sejak Juli 2022 diterima bekerja di toko Alfamart yang berada di Kelurahan Sukabangun, Kecamatan Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan.
"Alhamdulillah bisa diterima baik di sini. Lingkungan kerjanya baik dan mendukung," kata gadis 22 tahun itu dengan nada penuh optimisme.
BACA JUGA: Salurkan Bansos Atensi, Kemensos Bantu Penyandang Disabilitas dan Lansia di Bogor
Rofi menghabiskan masa kecilnya di Batam.
Selepas lulus SMAN 16 Batam, dia menghabiskan waktunya membantu sang ayah di tempat tinggalnya di kawasan Duri Angka, Kecamatan Sungai Beduk, Kota Batam.
BACA JUGA: Kunjungi Jepang, Delegasi Kemensos Pelajari Alat Bantu Penyandang Disabilitas yang Supercanggih
Nasibnya berputar saat petugas dinas sosial setempat datang ke rumahnya pada Oktober 2020.
Rofi ditawari mengikuti pelatihan khusus untuk penyandang disabilitas di Sentra Budi Perkasa di Palembang.
Setelah mendapatkan izin sang ayah, Rofi mengurus berkas dan terbang menuju Palebang pada Maret 2021.
Di Sentra Budi Perkasa, Rofi bersama-sama penyandang disabilitas lainnya, Muhammad Luthfie Kusumaputra (20) mengikuti pembinaan.
Pada periode berbeda, penyandang disabilitas lainnya, Fitri Laila juga mendapatkan kesempatan menjalani pembinaan di Sentra Budi Perkasa.
Warga Talang Bubuk, Kecamatan Plaju ini, mengikuti jejak Rofi, bekerja di Alfamart di kawasan Plaju, dekat tempat tinggalnya.
Rofi, Luthfie, dan Fitri mendapatkan pelayanan setara di Sentra Budi Perkasa.
Pada pagi hari, setelah sarapan, mereka mengikuti apel pagi.
Di sini mereka mendapatkan motivasi dan penguatan mental, oleh para pendamping.
Sekitar jam 09.00 sampai siang mereka mengikuti pelatihan komputer.
Meninggalkan tanah kelahiran di Batam dan hidup merantau di Palembang, awalnya tidak mudah bagi Rofi.
Dia tidak bisa membantu sang ayah yang hidup tanpa didampingi ibunya yang telah wafat.
"Di sentra, saya mendapatkan suntikan semangat. Ada teman yang juga ikut pelatihan. Saya dan teman-teman dibimbing dengan sabar dan penuh perhatian," kenang Rofi.
Senada disampaikan Fitri yang ditemui di lokasi yang berbeda.
"Bimbingan Bapak Ibu di Sentra Budi Perkasa membuat saya lebih ingin mandiri. Tidak membebani orang tua dan malah ingin meringankan beban mereka," kata Fitri.
Teman seperiode Rofi, Muhammad Luthfie juga merasakan hal sama.
Luthfie merasakan mendapatkan banyak bimbingan selama menempuh pelatihan di Sentral Budi Perkasa dengan bekerja di BPJS Kesehatan Kota Palembang.
"Terima kasih atas semua bimbingan, perhatian, dan ilmu yang diberikan," ucap Luthfie.
Dia pun berharap lebih banyak teman-teman disabilitas yang memperoleh kesempatan sama dengannya.
Kepala Sentra Budi Perkasa Pelembang Wahyu Dewanto menyampaikan pihaknya memberikan akses setara bagi para penyandang disabilitas untuk mengembangkan kemandirian ekonomi sesuai arahan arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
"Melalui UPT seperti Sentra Budi Perkasa, anak-anak seperti Rofi, Luthfie dan Fitri diberikan kesempatan untuk berkembang," kata Wahyu.
Sentra Budi Perkasa mengadopsi model multilayanan bagi semua jenis pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi