Philips Perkenalkan Teknologi Ruang Kateterisasi

Kamis, 27 Maret 2014 – 19:32 WIB
Ketua Komite Medik RS Jantung Binawaluya, DR. Dr. M. Munawar, MD, PhD, FACC, FSCAI berdiskusi dengan Executive Vice President dan CEO Imaging Systems Philips Healthcare, Gene Saragnese dan President Asia Pacific Philips Healthcare, Arjen Radder di dekat alat Philips AlluraClarity Intervention Suite yang terpasang di Rumah Sakit Jantung Binawaluya. Foto Philips for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Philips memperkenalkan ruang kateterisasi yang disebut alluraClarity intervention suite. Ruangan dini dilengkapi teknologi terbaru ClarityIQ di Rumah Sakit Jantung Binawaluya, Jakarta Timur.

Executive Vice President dan CEO Imaging Systems Philips Healthcare, Gene Saragnese mengatakan kehadiran inovasi ini untuk menjawab tantangan peralatan medis di Indonesia.

BACA JUGA: Bos BlackBerry Ancam Pidanakan Pembocor Informasi Perusahaan

“Teknologi AlluraClarity dalam ruang kateterisasi adalah terobosan inovasi. Philips mengaplikasikan teknologi ini bersama RS Jantung Binawaluya untuk memastikan tersedianya layanan pasien dengan kualitas tinggi,” kata Saragnese saat memperkenalkan ClarityIQ di Rumah Sakit Jantung Binawaluya, Jakarta Timur, Rabu (27/3).

Philips berharap dengan memperkenalkan teknologi pencitraan yang maju ini dapat memangkas biaya rangkaian layanan kesehatan, termasuk memungkinkan pergeseran dari prosedur operasi bedah menjadi intervensi minimal invasif.  

BACA JUGA: Facebook Beli Perangkat Game Kacamata

"Ini berarti tersedianya kualitas perawatan lebih baik di seluruh Indonesia; tingkat penyebaran teknologi pencitraan yang lebih tinggi dan lebih banyak masyarakat Indonesia mendapatkan akses layanan kesehatan yang mereka butuhkan di Indonesia," ucap Saragnese.

Sistem pencitraan AlluraClarity yang terbaru merupakan satu solusi untuk rumah sakit di Indonesia. AlluraClarity dengan teknologi ClarityIQ mampu mengurangi radiasi hingga 73 persen selama prosedur intervensi radiologi berlangsung.

BACA JUGA: Pasar Tablet Terus Meroket

AlluraClarity telah mencapai penurunan dosis x-ray yang signifikan dengan kualitas pencitraaan yang tinggi melalui teknologi pengambilan gambar secara real-time serta teknologi pemrosesan gambar ClarityIQ yang kuat.

“AlluraClarity memberikan rumah sakit ini sistem pencitraan yang akurat bagi para dokter, sehingga mereka bisa membuat rekomendasi yang sesuai serta perawatan minimal invasif,” jelas Saragnese.

Berkolaborasi dengan dokter spesialis bedah di seluruh dunia, Philips telah mengkalibrasi lebih dari 500 parameter sistem di bagian lini gambar digital yang fleksibel, mulai bagian  tabung hingga display, yang memungkinkan pengguna dapat memilih konfigurasi aplikasi-spesifikasi yang sangat mendekati dan tidak terbatas seperti untuk intervensi syaraf dan kardio.

RS Jantung Binawaluya menggunakan alat tersebut hampir setiap hari untuk mempoleh hasil pencitraan berkualitas tinggi sekaligus lebih aman bagi pasien mereka.  Philips bersama dengan Binawaluya melatih para tenaga medis dan dokter untuk mengoperasikan sistem ini guna memberikan hasil terbaik.

 
“Para dokter bergantung pada keakuratan dan kecepatan pencitraan dalam tindakan bedah minimal invasif,” jelas Dr Muhammad Munawar MD, PhD, FACC, FSCAI dari RS Jantung Binawaluya.  

“Apa yang mungkin kami lakukan dengan teknologi ini adalah hasil pencitraan berkualitas namun dengan tingkat radiasi x-ray yang jauh lebih rendah. Hal ini tidak dimungkinkan dengan sistem pencitraan yang sudah ada.  Dosis radiasi yang lebih kecil berarti keamanan bagi pasien meningkat, dengan lebih sedikit komplikasi dari paparan radiasi.”

Para dokter di RS Binawaluya memonitor tingkat dosis radiasi secara real time menggunakan sistem DoseAware Philips. Sistem ini menghasilkan data dan petunjuk waktu secara instan dalam ruang pemeriksaan, sehingga para staf dapat segera melihat tingkat paparan radiasi pada dokter, perawat, dan radiografer dalam ruangan tersebut, serta memberikan kemampuan bagi dokter untuk memodifikasi cara kerja. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perusahaan Pembuat Game Candy Crush Dihargai Rp 80 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler