jpnn.com, BANGKOK - Tim Piala Uber 2018 Indonesia akan melakoni laga vital, yakni melawan Malaysia di match perdana penyisihan Grup D, Senin (21/5) mulai pukul 14.00 WIB.
Kenapa menegangkan? Laga tersebut bisa dibilang sangat menentukan. Bila kalah, Indonesia akan kesulitan lolos ke perempat final. "Tim Uber sudah siap dan kami harapkan bisa mengatasi Malaysia. Ini berarti karena menentukan langkah berikutnya,’’ kata Chef de Mission Tim Thomas-Uber Cup Indonesia Achmad Budiharto.
BACA JUGA: Dua Kapten Bicara soal Tim Piala Thomas dan Uber
Selain Malaysia, Indonesia satu grup dengan Tiongkok dan Prancis. Bila menang atas Malaysia, Indonesia tinggal berfokus mengalahkan Prancis pada Selasa (22/5). Setidaknya Indonesia menjadi runner-up grup. Itu dengan asumsi Tiongkok menang atas Malaysia dan Prancis.
Namun, bila kalah, malapetaka bagi Indonesia. Mau tidak mau, Indonesia selain harus menang atas Prancis, juga wajib mengalahkan Tiongkok. Dan, itu sangat berat. Tiongkok adalah juara bertahan yang ranking pemainnya berada di papan atas.
BACA JUGA: Tim Piala Uber Indonesia Incar Poin dari Malaysia - Prancis
Kabidbinpres PP PBSI Susy Susanti mengatakan, Indonesia dan Malaysia selama ini saling mengalahkan. Pertemuan dua tim, kata Susy, juga selalu ramai dan bertensi tinggi. Terakhir Indonesia kalah 0-3 pada semifinal SEA Games 2017 di Kuala Lumpur. Komposisi pemain kala itu juga tidak terpaut jauh dengan tim yang ada saat ini.
’’Tapi, ini di tempat netral. Di Thailand. Anak-anak juga sudah melupakan kekalahan di SEA Games lalu,’’ kata peraih emas Olimpiade 1992 Barcelona itu. ’’Peluangnya fifty-fifty. Kemampuan pemain kita dan Malaysia seimbang meski ranking pemain mereka sedikit di atas kita,’’ imbuhnya.
BACA JUGA: Target Indonesia di Piala Thomas dan Uber 2018
Pelatih tunggal putri Indonesia Minarti Timur optimistis pemainnya bisa menyumbang poin. Menurut dia, para pemain dalam kondisi yang baik dan siap tempur. Tidak ada yang drop. ’’Saya sih inginnya ya tiga-tiganya bisa dapat poin,’’ kata Minarti saat ditemui di hotel tempat pemain dan ofisial menginap kemarin.
Sangat mungkin, berdasar peringkat, Fitriani akan menjadi andalan di partai pertama. Pemain peringkat ke-33 dunia tersebut (berdasar ranking BWF per 26 April 2018) akan menghadapi tunggal pertama Malaysia Soniia Cheah. Berdasar head-to-head, Fitriani unggul 2-1. Terakhir mereka bertemu di All Engand 2018. Fitriani menang melalui rubber game, 16-21, 21-18, 21-9.
Tunggal putri kedua Indonesia Gregoria Mariska Tunjung bakal berhadapan dengan Goh Jin Wei. Grego –sapaan Gregoria Mariska Tunjung– juga kalah secara ranking. Goh Jin Wei menempati peringkat ke-30, sedangkan Grego ranking ke-37. Head-to-head juga dimenangkan pemain Malaysia, 3-2. Kali terakhir Grego kalah di Indonesia Open 2018.
Untuk ganda, Indonesia sedikit di atas angin. Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang berada di peringkat ke-6 dunia mestinya tidak akan kesulitan menghadapi Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean yang memiliki ranking ke-18.
Begitu juga halnya dengan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta yang berada di peringkat ke-13. Logikanya, mereka bisa mengalakan Soong Fie Cho/ Tee Jing Yi yang menduduki peringkat ke-37. (*/nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Tim Piala Thomas dan Uber 2018 Indonesia
Redaktur & Reporter : Adek