Pidato Mendikbud Nadiem Makarim di Hari Guru Bikin Warganet Tercengang

Selasa, 26 November 2019 – 00:03 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim berpidato berkaitan Hari Guru Nasional 2019. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim di peringatan Hari Guru pada 25 November 2019 menjadi viral di media sosial tanah air.

Video viral Mendikbud Nadiem Makarim di akun resmi Kemdikbud di Instagram itu diunggah kembali oleh sejumlah akun publik di medsos.

BACA JUGA: Nadiem Makarim Ingin Kurangi Beban Guru

Isi pidato Nadiem itu disambut hangat netizen tanah air. Tak sedikit yang memuji pidato Nadiem Makarim yang isinya dianggap tak biasa. Jauh dari kesan formal yang selama ini disampaikan kebanyakan pejabat negara.

Pidato Nadiem Makarim itu terkesan ingin mendobrak kebiasaan lama para guru dan dunia pendidikan tanah air  yang monoton dengan persoalan yang kompleks sehingga menuai banyak pujian warganet.

BACA JUGA: Ini Kabar Baik Bagi Para Guru di Hari Pendidikan Nasional

Berikut ini isi pidato Mendikbud Nadiem Makarim yang viral di media sosial.

Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,

Biasanya Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.

Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.

Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan pertolongan.

Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu Anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.

Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka-angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.

Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.

Anda frustrasi karena Anda tahu betul bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.

Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.

Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi Anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.

Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada Anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk memerdekakan belajar di Indonesia.

Namun perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambilah langkah pertama. Besok di mana pun Anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda.

Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar. Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas

Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas. Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri

Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan. Apapun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia pasti akan bergerak.

Selamat Hari Guru, Merdeka Belajar, Guru Penggerak


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler