jpnn.com, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida tidak mau berbasa-basi dalam berurusan dengan China. Dalam pidato perdananya di parlemen, Jumat (8/10), mantan menteri luar negeri itu memastikan pemerintahnya tidak akan lembek kepada negara di barat Jepang itu.
Mengenai keamanan nasional dan urusan luar negeri, Kishida mengatakan dia akan melindungi perdamaian dan stabilitas Jepang.
BACA JUGA: Piala Sudirman 2021: Tekuk Korsel, China Tantang Jepang di Final
"Dengan lingkungan keamanan di sekitar negara yang semakin keras, saya akan dengan tegas melindungi wilayah kita, perairan teritorial, ruang udara, dan kehidupan serta properti rakyat kita," kata dia kepada parlemen.
Jepang menghadapi ancaman pembangunan militer yang cepat dan ekspansi maritim agresif China. Negeri Matahari Terbit juga khawatir dengan program nuklir dan rudal Korea Utara.
BACA JUGA: Kasus COVID-19 Anjlok Drastis, Pakar di Jepang Bingung dan Khawatir
Fumio Kishida mengatakan dia berencana untuk memperbarui strategi keamanan nasional dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penjaga pantai dan pertahanan rudal.
Mengenai hubungan dengan China, Kishida mengatakan membangun hubungan yang stabil dan memelihara dialog itu penting, tetapi Jepang tidak akan berbasa-basi bila diperlukan.
BACA JUGA: Calon PM Jepang Fumio Kishida Berpotensi Jadi Mimpi Buruk China
"Saat bekerja dengan negara-negara di mana kita berbagi nilai-nilai universal, kita mengatakan apa yang perlu dikatakan kepada China dan menuntut dengan tegas agar China berperilaku secara bertanggung jawab. Kita juga menjaga dialog dan terus bekerja sama dengan mereka dalam mengatasi masalah bersama," kata dia.
China mengklaim hampir semua perairan kaya energi di Laut China Selatan, di mana negara itu telah mendirikan pos-pos militer di pulau-pulau buatan.
China juga mengklaim sekelompok pulau yang dikelola Jepang di Laut China Timur. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil