jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid tidak setuju jika gaya pidato Prabowo Subianto disamakan dengan Proklamator RI Bung Karno. Dia menegaskan bahwa rakyat Indonesia butuh pemimpin yang mencerdaskan, bukan yang mencemaskan dengan orasi-orasinya.
“Kalau kemudian mau membuat cemas, terus dianggap seperti Bung Karno?” kata Jazilul di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (20/12).
BACA JUGA: Fadli Zon Sebut Jokowi Meniru Gaya Pidato Prabowo
Anggota DPR Fraksi PKB itu menegaskan, Bung Karno itu adalah solidarity maker. Pidato Bung Karno, kata dia, membuat persatuan, bukan menciptakan perpecahan. Jadi, dia mempertanyakan apanya yang sama antara pidato Prabowo dan Bung Karno.
“Apanya yang sama? Tidak ada yang sama di situ. Pidato Bung Karno itu menyatukan, membuat orang tergerak semangatnya. Kalau ini (Prabowo) malah membuat buruk sangka. Bertolak belakang (Prabowo dan Bung Karno),” ungkap Jazuli.
BACA JUGA: Prabowo Kutip Novel Fiksi, Pengamat: Lumayan, Ada Kemajuan
Dia mengatakan, tentu nanti masyarakat yang akan menilai mana pidato berkualitas berdasarkan fakta atau yang hanya sekadar membuat kecemasan. Menyinggung soal pidato Prabowo yang menyebut Indonesia akan punah jika dirinya kalah di Pilpres 2019, Jazilul justru menduga sebaliknya.
Dia menegaskan, jangan-jangan jika Prabowo menang, Indonesia punah. “Atau jangan-jangan malah sebaliknya, kalau Pak Prabowo menang, malah (Indonesia) yang punah. Saya melihat banyak indikasinya Pak Prabowo menang itu bisa jadi punah itu Indonesia,” paparnya.
BACA JUGA: Pidato Emosional Prabowo Dianggap Biasa Saja, Pola Lama
Seperti diberitakan, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso menilai pidato calon presiden nomor urut 02, itu seperti Bung Karno. Karena itu, mantan wakil ketua DPR itu menilai Prabowo adalah reinkarnasi Bung Karno. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menurut Sekjen NasDem, Pidato Prabowo Kasar Sekali
Redaktur & Reporter : Boy