Pidato soal Pemulihan dari Pandemi, PM Malaysia Singgung Jumlah Kematian di Indonesia

Senin, 26 Juli 2021 – 23:39 WIB
Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin. Foto: Antara

jpnn.com, PUTRAJAYA - Perdana Menteri Muhyiddin Yassin menyampaikan pidato Rencana Pemulihan Negara (PPN) pada pembukaan sidang khusus parlemen Malaysia yang baru dibuka, Senin, setelah pemberlakuan protokol kesehatan darurat.

Pada kesempatan tersebut Muhyiddin menyampaikan tentang delapan paket rangsangan ekonomi, sumber pembiayaan COVID-19, pembentukan Majelis Pemulihan Negara, sistem kesehatan umum dan program vaksinasi.

BACA JUGA: Kesal kepada Pemerintah, Dokter Kontrak di Malaysia Serentak Tinggalkan RS Pukul 11.00

"Sudah lebih 18 bulan negara kita ditimpa musibah wabak COVID-19. Apa yang terjadi hari ini dengan izin adalah tidak bisa dibayangkan," katanya.

Muhyiddin mengatakan kondisi sekarang ini ancamannya lebih besar jika dibandingkan dengan krisis ekonomi dan keuangan yang pernah melanda negara dalam tempo empat dekade yang lalu.

BACA JUGA: Sejumlah Dokter di Malaysia Menggelar Aksi Unjuk Rasa, Lihat Itu

"Malah ketika dunia dilanda virus SARS pada tahun 2003, keadaan ekonomi dunia tidaklah seburuk yang terjadi hari ini," katanya.

Muhyiddin mengatakan hingga kini COVID-19 telah melanda lebih 200 negara dan menjangkiti lebih 190 juta manusia dan merenggut empat juta nyawa.

BACA JUGA: Rekor Harian Pecah Lagi, Jumlah Kasus COVID-19 di Malaysia Tembus 1 Juta

Lebih membimbangkan lagi WHO telah memberi peringatan mengenai penularan Variant of Concern (VOC) yang lebih agresif dan mudah menjangkiti seperti varian Delta atau varian mutasi berganda.

"Varian Delta dikatakan lebih mudah merebak dan menjangkiti individu lain. Inggris misalnya telah menyaksikan kadar penularan meningkat kepada lebih 50 ribu kasus sehari. India mencatatkan kasus harian tertinggi sebanyak 414 ribu pada awal Mei yang lalu, malah Indonesia juga mencatatkan kasus kematian harian tertinggi melibatkan lebih 1.200 korban," katanya.

Malaysia tidak terkecuali, ujar Muhyiddin, juga menghadapi peningkatan kasus yang mendadak ini.

Pelaksanaan sidang tertutup untuk media umum dan hanya media resmi pemerintah saja yang diperbolehkan masuk.

Polisi Diraja Malaysia (PDRM) dan petugas keamanan parlemen memeriksa satu per satu mobil yang masuk ke lokasi dari arah Jalan Parlemen menuju gedung parlemen. (ant/dil/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler