jpnn.com - SURABAYA – Apalagi yang dilakukan sehabis melahirkan, selain memberikan makanan terbaik pembentuk masa emas sang bayi, yakni ASI. Sayang, tidak semua ASI bisa lancar. Tidak jarang bayi pun harus mendapat susu formula yang seharusnya dihindari saat baru lahir. Namun, hal itu bisa diatasi dengan pijat laktasi atau pemijatan untuk memperlancar produksi ASI.
Pijat itu bukan sesuatu yang baru di kalangan ibu hamil dan menyusui. Namun, belum banyak ibu yang aware untuk mempraktikkannya. Padahal, cara tersebut cukup ampuh untuk menderaskan aliran ASI. ’’Memang sudah lama, tetapi baru digalakkan kembali biar setiap ibu bisa menyusui,’’ papar dr Aldy Akbar SpOG.
BACA JUGA: Tips bagi Calon Jemaah Haji Sebelum ke Tanah Suci
Pemijatan itu tidak hanya berpusat di bagian payudara. Awalnya adalah bagian tubuh yang paling atas. Ada empat titik yang bisa merangsang lancarnya aliran ASI. Pertama, pemijatan di kepala. Kepala sebagai pusat tubuh berperan dalam melancarkan air susu. ’’Kadang si ibu banyak pikiran dan stres. Jadi harus dirilekskan,’’ kata dokter asli Surabaya itu.
Pemijatan kemudian dilanjutkan ke bagian leher, pundak, serta punggung atau bagian belakang yang sering kaku. Kondisi yang tegang sering mengganggu produksi air susu. ’’Apalagi ASI dan stres sama-sama dipicu faktor hormonal perempuan,’’ jelasnya.
BACA JUGA: Manfaat Vitamin D bagi Penderita Asma
Terakhir, pemijatan difokuskan pada payudara dengan empat gerakan. ’’Pemijatan cukup ditekan. Jangan diurut,’’ tegas Aldi. Gerakan pertama tempelkan dua tangan berlawanan arah pada payudara. Kemudian, tekan-tekan perlahan. Berikutnya, letakkan tangan kiri sebagai penyangga di bawah payudara. Sementara itu, tangan lainnya memijat payudara dengan arah berputar.
Lanjutkan dengan menekan payudara dari samping dengan menggunakan punggung jari. Terakhir, bentuk jari serupa huruc C, lalu pencet payudara dengan perlahan untuk mengeluarkan air susu. (bir/c15/dos)
BACA JUGA: Terapi Imunitas untuk Pasien Kanker
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Seputar Hello Kitty
Redaktur : Tim Redaksi