Menurut prediksi Ray, pelaksanaan Pilkada DKI hingga dua putaran tidak bisa dihindari jika para kandidat bisa meraup hati masyarakat Jakarta. Caranya, dengan menggelar kampanye dan mengerek isu secara maksimal. Apalagi, posisi masing-masing pasangan calon terbilang imbang. Kendati ada incumbent, sambung Ray juga, belum tentu mampu mendulang dukungan suara mutlak.
”Incumbent belum bisa menang mutlak, karena menjadi simbol belum berhasilnya pembangunan di Jakarta. Saya lihat persaingan akan berjalan cukup sengit,” tandasnya. Ray juga menilai, adanya beberapa pasangan calon selaku pendatang baru juga tidak bisa dianggap sepele. Apalagi, hingga saat ini seluruh cagub belum ada yang mengakar pada masyarakat Jakarta.
”Incumbent saja belum mengakar, begitu juga pendatang baru. Kalau ada yang dapat mendulang suara, maksimal saya prediksi hanya mampu sepertiga suara pemilih. Tidak lebih,” tambah dia. Dukungan partai politik kepada pasangan kandidat di Pilkada Jakarta cukup kuat. Tarik menarik kepentingan dalam mengusung figur calon tentunya mewarnai penetapan dukungan.
Setidaknya, para pasangan calon bisa sedikit mengandalkan basis massa parpol pendukung. Tapi, hanya saja, di Jakarta tidak memiliki basis massa parpol yang relatif kuat. ”Belum ada parpol yang benar-benar kuat mengakar di masyarakat Jakarta. Makanya parpol juga akan berusaha maksimal dalam mengumpulkan dukungan masyarakat dengan kampanye dan berbagai kegiatan untuk mensosialisasikan calonnya,” tukas Ray lagi. (rul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hidayat, Fauzi, dan Jokowi Resmi Mendaftar
Redaktur : Tim Redaksi