Pilgub Jatim, Pertarungan Ketiga Khofifah vs Gus Ipul

Kamis, 11 Januari 2018 – 06:03 WIB
Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak. Foto: Dite Surendra/Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Pilgub Jatim akan menjadi panggung bagi Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak berhadapan dengan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.

Dua pasangan calon (paslon) tersebut Rabu (10/1) mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim pada jam berbeda.

BACA JUGA: Bu Risma Batal Maju Pilgub, Warga Surabaya Gelar Syukuran

Bagi Gus Ipul dan Khofifah, pertarungan politik kali ini bukan barang baru. Sebab, mereka sudah bersaing pada pilgub 2008 dan 2013.

Bedanya, partai pendukung dan pasangan mereka kali ini berbeda. Pada 2008 Khofifah berpasangan dengan Mudjiono. Sedangkan pada 2013 dia berpasangan dengan Herman Surjadi.

BACA JUGA: Kok Nama Puti Guntur Bisa Muncul? Begini Ceritanya

Kala itu Gus Ipul sebagai cawagub berpasangan dengan Soekarwo. Dua pilgub tersebut dimenangi Soekarwo-Gus Ipul.

Nah, pada pilgub kali ini, Soekarwo ganti berada di barisan pendukung Khofifah-Emil. Karena itu, banyak pihak memprediksi persaingan pilgub kali ini akan lebih ketat bila dibandingkan dengan sebelumnya.

BACA JUGA: Mau Tahu Bagaimana Puti Guntur Soekarno di Mata Gus Ipul?

Genderang persaingan itu ditabuh sejak dua paslon mendaftar ke KPU Jatim, Rabu (10/1). Khofifah-Emil datang lebih dahulu sekitar pukul 11.00.

Mereka diantar ratusan pendukung dari berbagai partai dan organisasi. Relawan Khofifah-Emil juga menyiapkan kendaraan hias yang dilengkapi musik perkusi.

Para pemimpin partai pendukung Khofifah-Emil tingkat provinsi juga hadir, kecuali Golkar dan Nasdem. Pendaftaran sempat terkendala absennya Ketua DPW Nasdem Jatim Rendra Kresna.

Bupati Malang itu sedang berada di Jakarta untuk tugas kedinasan sebagai kepala daerah, tapi belum disertai surat keterangan dinas dari Pemkab Malang.

Meski demikian, secara keseluruhan, berkas persyaratan Khofifah-Emil sudah lengkap. Salinan surat tugas ketua Nasdem Jatim pun diterima Bawaslu sekitar 30 menit kemudian lewat e-mail.

”Sah dan dapat diberikan tanda terima oleh KPU,” tegas Komisioner Bawaslu Jatim Aang Kunaifi.

Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim Renville Antonio menyebutkan, barisannya siap mengawal Khofifah-Emil hingga ke seluruh desa.

”Ada 8.501 desa dan 660 kecamatan. Memang tidak mungkin dijangkau sendiri oleh paslon, tapi di luar itu nanti kita jalan bersama berbagai elemen, santri,” terangnya kemarin.

Terkait visi-misi, Renville yang juga sekretaris tim pemenangan Khofifah-Emil itu menyatakan, sudah ada pembicaraan dengan Soekarwo. ”Visi-misi yang ditandatangani tadi disusun bersama Pakde Karwo,” tuturnya.

Prinsipnya, paslon ini akan melanjutkan estafet kepemimpinan Pakde Karwo. Pakde pun akan bergerak optimal sesuai batasannya.

”Sebab, sampai Februari 2019 beliau menjabat gubernur, harus netral. Tapi, di luar tugas gubernur, tentu akan bergerak maksimal,” lanjutnya.

Khofifah sempat terharu ketika melihat banyak pendukung yang mengantarkannya mendaftar. Termasuk keluarga dan kawan-kawan almarhum suaminya, Indar Parawansa.

”Terima kasih untuk keluarga almarhum suami saya dan kawan-kawan atas dukungannya,” tutur Khofifah dengan suara bergetar.

Sementara itu, Emil terlihat didampingi istrinya, Arumi Bachsin, yang juga akan menjadi salah seorang juru kampanye paslon tersebut.

Khofifah-Emil menyampaikan sepatah dua patah kata untuk para pendukung yang tidak bisa masuk ke kantor KPU. ”Ini adalah bukti semangat masyarakat Jatim,” tutur Khofifah.

Pendaftaran itu, lanjut dia, merupakan langkah awal untuk bersama-sama membangun demokrasi kualitatif.

”Mudah-mudahan perjalanan kami (selama pemilihan, Red) selalu dalam hidayah, beriring doa dan spiritualitas yang kuat di Jatim,” lanjutnya.

Khofifah menegaskan tidak akan meninggalkan program-program yang sudah dijalankan di Jatim begitu saja.

”Prinsip kami, jagalah yang lama, yang baik, dan ambil yang baru, yang lebih baik,” tutur Khofifah. Hal tersebut diamini Emil yang mengutamakan adaptasi dengan perkembangan zaman.

Dia juga mengingatkan pemuda agar jangan hanya menjadi penonton dari pesta demokrasi dan pembangunan daerah, tetapi juga menjadi pelaku. (deb/c10/oni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puti Guntur Soekarno Bisa Andalkan Nama Besar Kakeknya


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler