jpnn.com, SURABAYA - Juru bicara calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto Dardak, KH Zahrul Azhar As'ad mengakui spanduk bertuliskan "Fatwa Untuk Rakyat Jatim, Tidak Memilih Khofifah-Emil Khianati Allah SWT dan Rasul-Nya" sudah tersebar di banyak titik di daerah Jatim.
Dia pun menyayangkan spanduk dipajang di banyak tempat jelang hari pencoblosan pada 27 Juni 2018 di Pilgub Jatim.
BACA JUGA: Bu Risma: Jawa Timur Tak Butuh Pemimpin Keminter dan Mekedel
Gus Hans - sapaan karib KH Zahrul Azhar As'ad- memastikan bahwa spanduk tersebut bukan dari relawan pasangan calon nomor urut satu.
"Itu spanduk gelap. Saya pastikan tidak ada satupun relawan maupun simpatisan Khofifah-Emil yang membuat spanduk tersebut. Ini upaya adu domba kyai," ujar Gus Hans seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Fatwa Wajib Pilih Khofifah Muncul, Bu Risma: Aduh, Ngeri Aku
Lantas siapa yang memasang, Gus Hans menolak menuding calon lain menjadi dalang kampanye hitam tersebut. Karena menurutnya, bisa juga ada pihak yang tidak bertanggung jawab dan menginginkan Pilgub Jatim menjadi kacau, rusuh, dan tidak demokratis. “Kami tidak menuding siapa pun. Kami sadar betul dalam setiap proses demokrasi, selalu ada serangan-serangan tidak bertanggung jawab," jelasnya.
Oleh karenanya, Ia menghimbau kepada seluruh pendukung, relawan, simpatisan, dan tim sukses untuk menahan diri dan tidak terprovokasi aksi yang membuat suasana Jatim tidak kondusif.
BACA JUGA: Ulama Kubu Gus Ipul Prihatin Fatwa Fardu Ain Tim Khofifah
"Saya berharap semua tim tidak mudah terpancing isu-isu negatif yang memicu gejolak di masyarakat, dan bisa mengganggu proses demokrasi yang tengah berlangsung di Jawa Timur ini," katanya.
Namun demikian, Gus Hans menyayangkan beredarnya spanduk gelap tersebut karena sangat menyudutkan paslon Khofifah-Emil. Terlebih menurutnya, aksi tersebut dilakukan di tengah bulan Puasa.
“Hanya karena ambisi politik, seseorang sampai menghalalkan berbagai cara. Termasuk mengotori Ramadhan dengan aksi-aksi tercela seperti itu," tambahnya.
Menurut Gus Hans, selayaknya momen Ramadhan digunakan untuk ber-muhasabah dan bercermin diri, bukan sebaliknya melakukan tindakan yang mencederai bulan suci ini dengan menyebar hoaks (berita bohong) dan ber-ghibah.
"Harusnya Ramadhan mempengaruhi kualitas berpolitik kita. Saya yakin masyarakat kita saat ini jauh lebih cerdas memilih mana calon yang sekedar mengejar jabatan dan mana yang benar-benar ingin mengabdikan diri," tuturnya.
Namun demikian, Gus Hans melihat hikmah dibalik aksi kampanye hitam tersebut. Dimana seluruh pendukung, relawan, simpatisan, dan tim sukses Khofifah Emil di seluruh Kabupaten/Kota di Jatim semakin solid.
Gus Hans mengungkapkan, selama tahapan Pilgub Jatim 2018, Khofifah-Emil kerap diberondong dengan kampanye hitam yang menyudutkannya. Umumnya melalui media sosial berupa meme dan berita palsu.
(jpnn/sb/vga/jay/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Barikade Gus Dur Pastikan Pilih Khofifah dan Emil
Redaktur : Tim Redaksi