jpnn.com, MAKASSAR - Pasangan calon nomor urut tiga di Pilgub Sulsel 2018, Prof HM Nurdin Abdullah - Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan) mendapatkan serangan jelang pemungutan suara pada 27 Juni 2018.
Tim Pemenangan Prof Andalan, Haeruddin Nurman mengakui, serangan itu berupa kampanye hitam yang berbentuk selebaran yang beredar di sejumlah kabupaten di Sulsel dengan mengajak warga untuk tidak memilih pasangan yang diusung
PDIP, PAN, PKS itu.
BACA JUGA: Kader Demokrat Membelot Mendukung Paslon Lain
Haeruddin menduga bahwa selebaran itu dilakukan oleh lawan karena berada dalam keadaan panik tingkat tinggi. Kata dia, lawan Prof Andalan sudah tidak bisa beradu gagasan, mereka tidak mampu menjual karya mereka.
"Mereka berada pada kondisi panik tingkat tinggi, mereka tidak mampu bertarung ide dan gagasan makanya cara cara tidak fair seperti menyebar selebaran black campaign dilakukan untuk menjatuhkan kredibiltas kandidat kami," ungkap Haeruddin Nurman seperti yang dilansir Fajar Online (Jawa Pos Group), Jumat, (11/5).
BACA JUGA: Pilgub Sulsel 2018: Paslon Diserang Isu Dukung LGBT
Haerudddin lantas mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama sama melawan kampanye karena tindakan tersebut merupakan praktik politik yang sangat buruk dan mencederai demokrasi.
“Kami mengajak masyarakat Sulawesi Selatan melawan BC karena ini adalah praktik politik yang buruk dan menciderai demokrasi," tutupnya. (fajar online/jpnn)
BACA JUGA: Mendagri Usulkan Sumarsono untuk Jadi Pj Gubernur Sulsel
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilkada Sulsel: Debat Publik Berpotensi Rebut Swing Voters
Redaktur : Tim Redaksi