BACA JUGA: Jepang akan Stop Krisis Nuklir dalam 9 Bulan
Pemerintah pun menolak dikatakan lemah karena tidak memilih opsi lainnya, seperti melakukan serangan militer kepada para perompak."Ini sudah terjadi beberapa kali pada negara lain
BACA JUGA: Amuk Tornado di Timur AS, 25 Tewas
Bukan berarti kita lemah," tegas Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto, kepada wartawan di Istana Bogor, Senin (18/4).Sejak hari pertama mendapat kabar penyanderaan, Djoko mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai usaha negosiasi
BACA JUGA: Banyak Calo, Potret Gedung Striptis Minta Dibayar
Namun, berdasarkan hasil keputusan bersama dengan pemilik kapal, PT Samudera Indonesia Tbk, akhirnya diputuskan untuk membayar permintaan perompak.Namun, Djoko menolak menyebutkan berapa nilai tebusan yang akhirnya disetujui untuk diberikan kepada perompakKarena menurutnya, dikhawatirkan nantinya justru akan memancing polemik baruYang terpenting saat ini, nilai transaksinya sesuai dengan kesepakatan antara pemilik kapal dan para perompak.
"Nanti saja (nilainya), kalau masalah ini sudah selesaiYang penting semua crew kapal bisa dibawa pulang dengan baikManusia itu (nilainya) tidak terhingga, sehingga tidak bisa dinilai dengan uangPrioritas utama adalah keselamatan, sesuai arahan Presiden," kata Djoko.
Djoko memastikan, nilai uang - dalam deal dengan perompak itu - telah disepakati dan hanya tinggal proses transaksi sajaSedangkan semua mekanisme transaksi menurutnya, masih menunggu permintaan dari para perompakNamun Djoko memastikan, kondisi seluruh awak kapal dalam keadaan selamat.
"Hanya tinggal mekanisme (tebusan)Tadi pagi komunikasi dengan kapten kapal, semua dalam keadaan baikMemang dalam keadaan tertekan, namun masih baik," kata Djoko(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunakan Bom Kluster, Kerahkan Tentara Anak
Redaktur : Tim Redaksi