Pilih Fasilitas Kesehatan Secara Cermat Saat Pasang Kontrasepsi Selama Pandemi

Rabu, 30 September 2020 – 08:12 WIB
Ilustrasi logo jenis-jenis kontrasepsi. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - BAGI Anda, wanita yang hendak memasang alat kontrasepsi di tengah pandemi seperti ini, sebaiknya harus hati-hati dan cermat.

Pilihlah fasilitas kesehatan yang bisa dipercaya sebelum memutuskan untuk memasang atau melepas alat kontrasepsi di tengah pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Tips Memilih Alat Kontrasepsi untuk Pasutri

" Pilihlah fasilitas kesehatan yang memiliki proteksi pelindungan dan keamanan diri sangat baik," kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Putri Deva Karimah dari RS Pondok Indah kepada ANTARA melalui surel, Rabu.

Namun, dia menyarankan konsultasi jarak jauh (telemedicine) dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan terlebih dahulu.

BACA JUGA: Isyana Sarasvati Lelang Sweater untuk Bantu Anak-anak Tim Medis Covid-19

Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada keharusan segera memasang, melepas atau mengganti alat kontrasepsi.

" Apabila tidak darurat dan harus segera melepas atau memasang KB, sebaiknya ditunda terlebih dahulu," ujar dia.

BACA JUGA: Grup Ciputra Tambah Fasilitas Kesehatan untuk Penanganan Pasien COVID-19

Menurut Putri, pemilihan alat kontrasepsi disesuaikan dengan kenyamanan setiap pasien.

Setiap orang bisa punya pilihan berbeda, mulai dari pil hormonal, spiral hormonal, suntikan kontrasepsi, implan kontrasepsi, spiral hingga kondom.

Untuk mengetahui metode kontrasepsi yang cocok bagi setiap pasien, perlu dilakukan konsultasi atau konseling dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan sebelum memilih jenis kontrasepsi.

" Karena setiap metode KB memiliki persyaratan atau kriteria yang berbeda," kata Putri.

" Umumnya dokter akan menanyakan penyakit penyerta yang dimiliki pasien dan melakukan pemeriksaan USG bila diperlukan," ujar dia.

Dari berbagai pilihan, Putri menyarankan pasangan untuk memilih kontrasepsi jangka panjang sehingga tidak perlu sering bepergian ke rumah sakit demi menekan risiko terinfeksi virus corona.

" Seperti implan atau spiral, dan apabila memilih KB hormonal, sebaiknya gunakan KB suntik," jelas Putri.

Penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang juga cocok untuk pasangan yang sulit mengontrol diri dalam berhubungan.

Setiap metode kontrasepsi punya batas waktu efektivitas. Dia mencontohkan, implan dan spiral (intra uterine device) disarankan untuk diganti setelah 5-7 tahun.

" Proses pelepasan dan pemasangan bisa dilakukan langsung selama pasien tidak memiliki keluhan dan tidak hamil," kata Putri.

" Kontrasepsi layak untuk dipasang kembali berdasarkan penilaian dokter spesialis kebidanan dan kandungan," jelas Putri.

Ada pula metode kontrasepsi yang bersifat permanen atau seumur hidup.

Seperti tubektomi (pemotongan saluran telur pada wanita) dan vasektomi (pemotongan dan pengikatan saluran sperma pada pria).

" Penggunaan kontrasepsi hormonal jangka panjang juga bisa diberikan, tetapi tentu dalam pengawasan dokter spesialis kebidanan dan kandungan," kata dia.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan, saat ini pemanfaatan akses layanan digital melalui aplikasi KlikKB juga sudah dilakukan.

Melalui aplikasi ini, bidan bisa memantau waktu klien akseptor mendapatkan kembali layanan kontrasepsi.

Cara ini juga menghindari terjadinya putus sambung layanan kontrasepsi yang bisa berujung kehamilan tak diinginkan.

Permintaan layanan kontrasepsi sempat turun pada Januari hingga Mei lalu akibat pandemi COVID-19.

Namun, pada 29 Juni lalu bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional, permintaan layanan mulai naik signifikan.

Data BKKBN menunjukkan, sekitar lebih dari satu juta orang mendapatkan layanan kontrasepsi serentak atau melebihi target satu juta akseptor.

Saat ini, sebagian besar pengguna kontrasepsi di Indonesia didominasi suntik dan pil.

Sekitar 70 persen yang terbagi sebanyak 45-50 persen untuk suntik dan dan pil sekitar 25-30 persen.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler