jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) akan segera melaksanakan kongres dengan agenda utama pemilihan ketua umum dan jajaran kepengurusan baru periode 2022-2025.
Kegiatan tersebut dijadwalkan akan berlangsung pada 8-9 Maret 2023 di The Royale Krakatau Hotel, Cilegon, Banten.
BACA JUGA: PP INI Segera Gelar Kongres, Bakal Memilih Ketua dan Pengurus
Sebagai informasi, sebanyak 5 bakal calon ketua umum akan bersaing dalam Kongres PP INI nanti.
Kelima bakal calon ketua umum tersebut merupakan hasil penjaringan seluruh anggota perkumpulan melalui pengurus daerah (pengda) dan pengurus wilayah (pengwil).
BACA JUGA: Ikatan Notaris Indonesia Segera Gelar Kongres XXIV, Simak Tahapannya
Kelima bakal calon ketua umum yang bakal bersaing di kongres nanti, yakni Tri Firdaus Akbarsyah (Sekretaris Umum PP INI), Otty Hari Chandra Ubayani (Sekretaris Umum IPPAT), Julius Purnawan (Notaris Jakarta Selatan), Irfan Ardiansyah (Ketua Pengwil INI Jawa Barat), dan Ruli Iskandar (Ketua Pengwil INI DKI Jakarta).
Bakal calon ketua umum merupakan representasi dari seluruh anggota perkumpulan INI, karena mereka diusulkan seluruh anggota melalui rapat anggota di setiap pengda.
Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan PP INI sekaligus Ketua SC Kongres Yurisa Martanti menyampaikan semula kongres akan dilaksanakan di kawasan BSD City.
Namun dengan pertimbangan menyesuaikan biaya kongres yang telah dianggarkan dan kelancaran pelaksanaan kongres nanti diputuskan agenda besar PP INI akan digelar di Royale Krakatau.
"Perjuangannya sangat luar biasa berliku, menguras tenaga, energi, pikiran dan segalanya. Semua lokasi sudah kami datangi dan teliti, demi mencari yang terbaik bagi para peserta. Hal tersebut, karena kami, PP INI, memiliki niat yang baik," terang Yurisa Martanti dalam keterangan resminya, Sabtu (11/2).
Informasi penting lainnya disampaikan Yurisa terkait teknis pemilihan ketua umum PP INI pada kongres nanti.
Dia mengatakan pemilihan nantu akan menggunakan sistem pemungutan suara elektronik (e-voting) lokal, setelah e-voting nasional tidak bisa dilaksanakan.
Demi kelancaran saat pemilihan nanti, pihaknya bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Terdapat 30 hingga 40 bilik suara di lokasi menggunakan tab, lalu tersimpan aman di server khusus milik BSNN," terangnya.
Lebih lanjut dia berharap semua pihak harus menghormati aturan yang ada, tetap solid, menjaga ruh dan marwah organisasi.
"Dinamika organisasi adalah hal yang lumrah, namun yang terpenting dan harus dijunjung tinggi adalah saling menghormati sehingga PP INI bisa semakin berkontribusi pada pembangunan dan diperhitungkan sebagai entitas organisasi," pesannya.
Yurisa pun berharap supaya kongres dapat terlaksana secara bermartabat, baik, fair, elegan, lancar dan murni dengan tetap menjaga nilai-nilai sosial.
Terkait pelaksanaan kongres, kata Yurisa, pihaknya telah membentuk tiga tim, yaitu timver (verifikasi), timlih (pemilihan), dan timwas (pengawas).
Ketiga tim yang terbentuk bakal memberikan arahan dan bimbingan kepada bakal calon ketum beserta juru kampanyenya atau tim sukses untuk mengetahui sistem pemilihan dalam sosialisasi bersama di Hotel Bidakara Jakarta yang dijadwalkan berlangsung pada pekan ketiga Februari ini.
Salah satu arahan dan bimbingan yang akan disampaikan terkait tata cara pemilihan di kongres 8-9 Maret.
Yurisa menegaskan persiapan matang yang dilakukan PP INI sebagai bukti keinginan kuat agar kongres berlangsung demokratis dan transparan.
"Kongres adalah forum tertinggi organisasi sehingga harus kita jaga dan tidak boleh ada perpecahan serta sama-sama berkemauan untuk mempererat silaturahmi demi kemajuan bersama," pungkasnya. (mar1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi