BANYAK calon anggota legislatif (caleg) meyakini bahwa nomor urut 1 dalam daftar caleg sebuah partai akan memperbesar peluang untuk lolos jadi anggota dewan. Namun, keyakinan itu tak berlaku bagi Muhammad Misbakhun, caleg partai Golkar dari daerah pemilihan Jawa Timur II.
Alih-alih berupaya diposisikan di "nomor jadi", Misbakhun justru memilih ditempatkan di nomor 5 dalam daftar Caleg Golkar untuk Dapil Jatim II yang meliputi Kota Pasruruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo itu. "Saya memang tidak memilih untuk jadi nomor satu, tapi pilih nomor lima biar sama dengan nomor Partai Golkar," ucap Misbakhun di Jakarta, Minggu (23/6).
Tentu saja alasan Misbakhun memilih nomor lima bukan hanya karena agar sama dengan nomor Partai Golkar. Mantan anggota DPR dari Fraksi PKS itu ingin upayanya memperkenalkan diri sebagai caleg Golkar di Jatim II jadi lebih mudah dengan ditempatkan di nomor lima.
Menurutnya, wilayah Pasuruan-Probolinggo yang dikenal sebagai kawasan Tapal Kuda didominasi oleh kaum santri. "Dan nomor lima itu mengingatkan pada rukun Islam yang lima. Waktu salat juga ada lima. Bagi rakyat Indonesia, Pancasila juga ada lima sila," urainya.
Sementara bagi Golkar, lanjut Misbakhun, nomor lima juga sangat bersejarah. Sebab, partai berlambang beringin itu pernah menyandang nomor urut lima pada saat Pemilu 1971, atau Pemilu pertama kali di era Orde baru. "Saat itu Golkar meraih kemenangan di atas 60 persen. Kita ingin mengulanginya," pungkasnya.(ara/jpnn)
Alih-alih berupaya diposisikan di "nomor jadi", Misbakhun justru memilih ditempatkan di nomor 5 dalam daftar Caleg Golkar untuk Dapil Jatim II yang meliputi Kota Pasruruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo itu. "Saya memang tidak memilih untuk jadi nomor satu, tapi pilih nomor lima biar sama dengan nomor Partai Golkar," ucap Misbakhun di Jakarta, Minggu (23/6).
Tentu saja alasan Misbakhun memilih nomor lima bukan hanya karena agar sama dengan nomor Partai Golkar. Mantan anggota DPR dari Fraksi PKS itu ingin upayanya memperkenalkan diri sebagai caleg Golkar di Jatim II jadi lebih mudah dengan ditempatkan di nomor lima.
Menurutnya, wilayah Pasuruan-Probolinggo yang dikenal sebagai kawasan Tapal Kuda didominasi oleh kaum santri. "Dan nomor lima itu mengingatkan pada rukun Islam yang lima. Waktu salat juga ada lima. Bagi rakyat Indonesia, Pancasila juga ada lima sila," urainya.
Sementara bagi Golkar, lanjut Misbakhun, nomor lima juga sangat bersejarah. Sebab, partai berlambang beringin itu pernah menyandang nomor urut lima pada saat Pemilu 1971, atau Pemilu pertama kali di era Orde baru. "Saat itu Golkar meraih kemenangan di atas 60 persen. Kita ingin mengulanginya," pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wiranto: Voting Kenaikan BBM Tak Rasional
Redaktur : Tim Redaksi