Pilih Nyanyi Pop atau Ngeband Grunge? Marcell: Mending Berantem Aja!

Jumat, 05 Juni 2015 – 17:30 WIB
Marcell Siahaan. FOTO: denisa/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Musikalitas pria plontos yang satu ini memberi warna tersendiri di industri musik Indonesia. Marcell Siahaan, musisi yang lebih dikenal sebagai penyanyi solo genre pop itu mengaku siap mengangkat genre grunge.

Ya, meskipun dikenal sebagai vokalis dengan suara merdu khas penyanyi pop, Marcell sebenarnya adalah seorang drummer band musik cadas. Kini dia tergabung sebagai penggebuk drum band beraliran grunge: Konspirasi. 

BACA JUGA: Luna Maya dan Reino Barack Kencan di Bawah Air

Konspirasi dihuni oleh musisi-musisi kawak seperti Edwin 'Cokelat' (gitar), Rommy (bass) dan Che 'Cupumanik' (vocal). 

Meski begitu, Marcell tidak begitu saja akan meninggalkan karier dia sebagai penyanyi. Ya, sebagai penyanyi, dia sudah menelurkan enam buah album sejak tahun 2003 hingga 2013. Walaupun, band Konspirasi dihuni oleh bukan musisi baru seperti Edwin 'Cokelat' (gitar), Rommy (bass) dan Che 'Cupumanik' (vocal).

BACA JUGA: Kalau Bisa Kaya dan Terkenal dari Idealisme Grunge, Kenapa Tidak

"Enggaklah, enggak mungkin saya meninggalkan nyanyi. Itu seperti suruh pilih tangan kanan, atau tangan kiri. Mendingan berantem deh kalau kayak gitu," ungkap Marcell, saat ditemui JPNN.com dengan nada bercanda usai manggung bersama Konspirasi.

Bagi Marcell, dua kegiatan yang sudah menjadi profesinya itu memiliki dua hal berbeda dan masih tetap bisa dijalankan jika sama-sama hidup.

BACA JUGA: Lee Joon Sampaikan Harapan untuk MBLAQ

"Grunge itu kan, attitude. Kebebasan untuk berekspresi. Saya main band sudah dari umur 13, sekarang saya sudah 37 tahun, jadi saya ngeband sudah dua puluh lima tahun. Jadi, saat saya ngeband, sebenarnya saatnya saya bebas berekspresi," kata dia.

Grunge di Indonesia memang masih dipandang sebelah mata. Apalagi, kebanyakan khalayak menilai musik grunge sebagai musik pemberontakan dengan image negatif minuman keras hingga obat-obatan terlarang.

"Saya enggak merokok, tapi saya enggak bisa melarang orang untuk tidak merokok. Tapi, saya juga suka minum bir, itu kan alkohol. Terus, kenapa? Semua kembali pada individu pecinta grunge itu sendiri. Grunge itu bukan buat gaya-gayaan, tapi jati diri," kata dia.

Hal konkret ditunjukkan Marcell sebagai musisi grunge lewat dikenakan biaya masuk bagi para penonton "Grunge Angkat Bicara" yang digelar di Jakarta. Maklum, Marcell merupakan salah satu penggagas acara bersama Rockotor Movement.

"Itulah kenapa pakai htm Rp10 ribu, biar melatih mental orang-orang yang suka grunge ini. Jangan mental gratisan saja. Sudah bayar saja, tadi mereka masih banyak ngobrol sendiri tidak dengerin diskusi. Bagaimana kalau gratis?" kata dia. (mg3/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kim Jung Hwa Pastikan Bintangi D-Day


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler