Pilih Terima Sanksi Suarez

Kamis, 05 Januari 2012 – 12:25 WIB

TIDAK ada Luis Suarez dalam laga Liverpool kontra Manchester City. Kemana dia? Ternyata, beberapa jam sebelum kickoff, Liverpool memutuskan untuk tidak mengajukan banding atas sanksi yang diterima Suarez terkait kasus rasisme kepada Patrice Evra. Praktis, striker internasional Uruguay itu mulai menjalani skors delapan laga.

Suarez sejatinya masih memiliki waktu selambat-lambatnya hingga 13 Januari nanti untuk memasukkan memori banding. "Terus melanjutkan perjuangan mencari keadilan akan mengaburkan fakta apabila klub sepenuh hati mendukung FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris), Football League, dan Premier League, untuk mengakhiri segala bentuk rasisme di sepak bola Inggris," Demikian rilis Liverpool di situs resmi mereka.

Di sisi lain, pelatih Liverpool Kenny Daglish menyangkal apabila sikap klubnya tidak mengajukan banding karena desakan dari berbagai pihak, khususnya dari sejumlah organiasi antirasisme. "Ada banyak hal yang ingin kami suarakan dan seharusnya kami suarakan, tapi kami tidak ingin membuat diri kami berada dalam kesulitan," ucapnya kepada Liverpool Echo.

Entah karena Suarez anak asuhnya, Dalglish tetap berpihak kepada pemain bersangkutan. Pelatih asal Skotlandia itu bahkan menyebut berkas kasus Suarez setebal 115 halaman yang dipublikasikan sebuah komisi independent bentukan FA tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya.

"Kami tahu apa yang terjadi dan tahu apa yang tidak ada dalam laporan. Sangat disayangkan Anda tidak benar-benar tahu seluruh isi yang ada saat hearing," kata Dalglish.

Sementara itu, Suarez tetap bersikukuh dirinya tidak melakukan rasisme. "Saya ulangi, saya tidak pernah memiliki masalah rasial dengan rekan setim atau individu yang berbeda ras atau warna dalam pikiran saya. Di negara saya, "negro" adalah kata yang kita gunakan umumnya, sebuah kata yang tidak menunjukkan rasa kurang hormat dan bahkan sebagai bentuk pelecehan," ungkapnya dalam pernyataan resmi di situs klub.

Kasus yang menimpa Suarez membuat ibunya, Sandra Diaz, yang ada di Uruguay bersuara. "Saya tertawa ketika dia dianggap melakukan rasisme karena dia bukan tipikal seperti itu. Saya sangat mengenal anak saya. Dia hanya butuh menurunkan temperamennya saja," ujar Sandra kepada El Observador.

"Saat ini, saya juga khawatir dengan keselamatannya sekarang. Bisa saja ada seseorang yang tersinggung sehingga ingin melukainya," imbuhnya. (dns/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Home Sweet Home


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler