jpnn.com - jpnn.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno membocorkan penyebab dirinya meninggalkan dunia bisnis dan maju pilkada DKI Jakarta. Secara gamblang Sandi mengatakan bahwa salah satu hal yang mendorongnya adalah perasaan sakit hati.
"Saya memulai perjuangan ini satu tahun lalu. Karena pada saat itu ada yang menyatakan lebih baik memilih pemimpin non-muslim tapi tidak korupsi. Saat itu, sakit sekali hati saya," kata Sandiaga di seminar yang bertajuk Pemimpin Pembangunan Peradaban (Seminar PemimpinQu) di Auditorium Universitas Al Azhar Indonesia, Minggu (22/1).
BACA JUGA: Anies Tak Mau Masjid Sekadar Jadi Tempat Ibadah
Dalam kesempatan itu, Sandiaga bercerita sedikit mengenai dirinya yang merupakan seorang pengusaha terjun ke dunia politik. Dia mengaku Kota Jakarta menginginkan sosok pemimpin yang dapat menyejahterakan rakyatnya dan mempersatukan seluruh elemen.
Mantan Ketua Umum HIPMI pun mengaku rela meninggalkan dunia bisnisnya lantaran dia tidak ingin terjun ke dunia politik dengan embel-embel seorang pengusaha yang bisa membawanya pada sebuah benturan dan membuat citranya buruk.
"Dua tahun lalu saya tinggalkan. Karena kalau saya masih seorang pengusaha pasti ujung-ujungnya mempolitikan dagang dan mendagangkan politik," kata Sandiaga.
BACA JUGA: Bang Ara Ingin Ahok-Djarot Menang dengan Cara Gembira
Pria yang biasa disapa Sandi itu mengaku, saat dirinya memutuskan untuk maju di Pilkada 2017 yang awalnya sebagai calon gubernur akhirnya ia urungkan niat itu, lantaran Jakarta membutuhkan sosok gubernur yang dapat mengubah pola pikir guna menuju pembangunan yang lebih baik lagi.
"Saya bukan orang yang haus kekuasaan. Maka, pada saat itu, pak Prabowo saya tawarkan cagub mantan jubir pak Jokowi sebelum mendaftarkan diri sebagai cagub-cawagub. Alhamdulillah, akhirnya ada kesepakatan untuk bangun peradaban dengan pendidikan yang lebih baik," pungkas Sandi. (awr/rmol)
BACA JUGA: AHY: Jangan Sampai Jakarta Dipimpin Pembenci Rakyat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Sebut Pendidikan Kalah Seksi ketimbang Ekonomi
Redaktur & Reporter : Adil