Pilkada Medan Mulai Panas, Rival Menantu Jokowi Terseret ke Bawaslu

Rabu, 21 Oktober 2020 – 18:50 WIB
Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution memenuhi panggilan Bawaslu Medan. Foto: source for JPNN

jpnn.com, MEDAN - Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution tidak habis pikir dengan langkah seseorang yang mengaku warga biasa, melaporkannya ke Bawaslu Kota Medan.

Akhyar dilaporkan Hasan Basri Sinaga atas dugaan melakukan kampanye di fasilitas pendidikan.

BACA JUGA: Pilkada Medan: Cawalkot Ini Ingin Membangkitkan Perekonomian Umat Lewat Masjid

Rival dari menantu Presiden Joko Widodo; Bobby Nasution itu heran, karena orang yang melaporkannya beralamat di Labuhan Deli, Medan Marelan.

Sementara tempat kejadian perkara Akhyar dilaporkan di Jalan Persamaan Gang Aman. Lokasinya jauh.

BACA JUGA: Maju Pilkada Medan, Sebegini Kekayaan Menantu Jokowi Bobby Nasution, Banyak Banget

Meski demikian, sebagai bentuk kepatuhan pada aturan perundang-undangan, Akhyar memenuhi panggilan Bawaslu Kota Medan untuk memberi klarifikasi.

"Tadi saya tanya kepada Bawaslu kebenaran laporan itu. Kalau saya baca di media, dia pulang dari Batubara, orang Labuhan Deli, Medan Marelan sana. Dari mana dia tahu? Jadi saya juga mau kebenaran laporan itu, logika kebenarannya itu. Jangan asal lapor-lapor saja," ujar Akhyar dalam keterangannya, Rabu (21/10).

BACA JUGA: Warga Sumbang Dana untuk Pemenangan Akhyar-Salman, Isinya Pecahan Rp2 Ribu hingga Rp50 Ribu

Calon wali kota petahana ini lantas mengingatkan, bahwa sebagai warga negara dirinya juga punya hak melaporkan si pelapor secara hukum.

Dasarnya ketidakbenaran laporan atau laporan bohong.

"Saya tahu peraturan, saya hanya hadir melihat anak-anak calon hafiz. Saya sampaikan kepada orang-orang tuanya, terima kasih sudah mengirim anak-anaknya belajar tahfiz Al-Quran. Saya ucapkan terima kasih, karena sudah menyelamatkan masa depan anak-anak ini. Saya mengucapkan terima kasih gini lho (sambil angkat dua jempol), itu saja sudah selesai," katanya.

Usai memenuhi panggilan Bawaslu, Akhyar juga mengklarifikasi perihal agenda yang dilakukannya.

"Benar pada 14 Oktober saya ada kegiatan di Dipora, sebuah komunitas masyarakat singkatan dari Di bawah Pohon Roda yang memperingati ulang tahun ke 28," katanya.

Usai menghadiri kegiatan itu, Akhyar mengaku diajak warga yang menyatakan punya rumah tahfiz.

"Dia bilang begini, 'Ayo pak, saya ada rumah tahfiz, coba bapak tengok dulu rumah tahfiz tersebut. Rumah tersebut di Jalan Persamaan gang Aman. Jalan itu sempit," katanya.

Tiba di lokasi tersebut, tiba-tiba turun hujan deras.

"Saya tengok banyak anak-anak, santri-santri tahfiz. Di sana saya sampaikan kepada beberapa orang tua yang hadir, bapak ibu, terima kasih sudah mengirim dan menyekolahkan anak-anaknya belajar Al-Quran di sini," katanya.

"Saya enggak melakukan apa-apa di situ, hanya mengucapkan terima kasih, Sudah, selesai, pulang. Enggak ada kampanye apa pun. Makanya saya share di medsos saya. Itu saja," kata Akhyar.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Medan Payung Harahap mengatakan, pemanggilan Akhyar kali ini adalah bentuk klarifikasi.

"Setelah melakukan klarifikasi, kami akan melakukan kajian lagi," katanya.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler