jpnn.com, JAKARTA - Head of Intermediary PT Schroders Investment Management Indonesia Teddy Oetomo memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini membaik.
Hal ini didukung dengan membaiknya perdagangan global dan pelonggaran kebijakan fiskal Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA: Kemenangan di Jawa Bisa jadi Motivasi Buat Pilpres
Meski demikian, ada beberapa risiko besar yang perlu diwaspadai seiring investasi asing yang begitu besar di Indonesia.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi global yang membaik bisa menjadi katalis positif untuk ekonomi Indonesia.
BACA JUGA: Laporkan jika Lihat Polisi Tak Netral di Pilkada Serentak!
Target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen dalam APBN 2018 yang dicanangkan oleh pemerintah dinilai cukup realitis dan bisa tercapai.
Dengan catatan, pertumbuhan konsumsi masyarakat Indonesia terjaga selama 2018.
BACA JUGA: 570 Pasangan Calon Siap Tarung di Pilkada Serentak
”Hal ini dapat ditopang berdasar sentimen positif yang sudah ada. Contoh dari pertumbuhan ekonomi Eropa, Jepang dan Amerika Serikat yang menunjukkan tren positif sebagai sentimen eksternal,” kata Teddy beberapa waktu lalu.
Dia mengharapkan Pilkada Serentak 2018 bisa mendongkrak daya beli masyarakat.
Kondisi perekonomian diprediksi membaik. Hal itu diikuti membaiknya tingkat konsumsi masyarakat.
”Momen Pilkada Serentak 2018 ini ada di 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten. Pilkada ini lebih besar dibanding tahun 2017 lalu. Maka, bisa memberi dampak yang besar terhadap perekonomian di Indonesia,” ujar Teddy. (ndu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ssst..Fahri Sebut Ada Partai Jual Kursi DPRD Rp 5 Miliar
Redaktur & Reporter : Ragil