Pilkada Surabaya 2024, Risma Masih Memiliki Pengaruh

Senin, 08 April 2024 – 07:15 WIB
Arsip - Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam kunjungannya di Desa Golo Wune, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, Minggu (25/02/2024). ANTARA/Mecca Yumna

jpnn.com - SURABAYA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Fuad Bernardi menilai Tri Rismaharini atau Risma, masih memiliki pengaruh menarik dukungan publik, bagi pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2024.

"Kalau saya melihat di sosial media itu komentarnya kelihatan memang masih berpengaruh," kata Fuad di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (7/4).

BACA JUGA: Penjaringan Calon PPK Untuk Pilkada 2024 Segera Dibuka

Menurut Fuad, nama Risma sudah melekat dan menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kota serta warga Surabaya.

Faktornya adalah mengacu pada beragam inovasi kinerja pembangunan yang acap kali dilakukan Risma selama menjabat sebagai wali kota Surabaya dua periode, yakni 2010-2015 dan 2015-2020.

BACA JUGA: Hevearita Mengisyaratkan tak Maju Lagi di Pilwako Semarang 2024: Izinkan Saya Fokus kepada Keluarga

"Jarang ada seorang pemimpin yang sudah tidak menjabat, tetapi efeknya masih dirasakan oleh masyarakat," ujar putra sulung Tri Rismaharini atau Risma ini.

Ditanya arah dukungan Risma di Pilkada Surabaya 2024, Fuad tak mengetahui persoalan itu.

BACA JUGA: Menteri ESDM Arifin Tasrif Tinjau Kesiapan Pertamina Surabaya dalam Hadapi Libur Idulfitri

Sebab, sampai saat ini ibundanya belum mengambil langkah, meski tetap berperan dalam menentukan usulan rekomendasi untuk kontestasi tingkat kota.

"Beliau juga ketua DPP PDI Perjuangan. Jadi, memang untuk saran memang termasuk yang didengarkan pada saat rekomendasi Pilkada 2024," tutur Fuad.

Kendati demikian, bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya disebutnya tak bisa menggantung nasib di tangan Risma, termasuk pasangan yang diusung oleh PDIP.

Dia meminta setiap pasangan yang muncul di dalam perebutan pucuk pimpinan di Kota Surabaya berjuang memakai cara sendiri-sendiri, kemudian saling beradu gagasan dan program, bukan sebatas mengandalkan nama Risma.

Terlebih saat ini masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan rekam jejak seseorang, hanya dengan mengakses internet.

"Kalau misal hanya bersandar karena endorse Bu Risma, maka itu zamannya lagi. Terpenting adalah bagaimana calonnya harus memiliki program yang jelas," ucap dia. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler