Pilot Diduga Terkait Terorisme, Begini Penjelasan Garuda

Sabtu, 19 Mei 2018 – 18:53 WIB
Pesawat milik Garuda Indonesia saat mendarat di Bandara Silangit, Tapanuli Utara. Foto: Sumut Pos/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Maskapai Garuda Indonesia memastikan oknum pilot yang diduga mengeluarkan posting-an terkait pemberitaan mengenai terorisme telah di-grounded sejak Jumat (18/5) lalu.

"Selanjutnya oknum pilot bersangkutan akan kami investigasi lebih lanjut tentang apakah hal tersebut benar dan perihal motif dan latar belakang terkait postingan sosial media tersebut," ujar Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono.

BACA JUGA: Elektabilitas Jokowi Naik Jika Terbitkan Perppu Terorisme

Investigasi terhadap pilot yang bersangkutan kata Hengki, juga akan dilakukan terkait dengan dugaan mengenai hubungannya dengan seorang wanita yang sebelumnya sempat mengemuka di sejumlah postingan sosial media.

"Kami pastikan pilot tersebut akan ditindak sesuai kebijakan perusahaan sekiranya ditemukan indikasi terkait perilaku menyimpang atau pelanggaran etika," jelas Hengki lewat siaran persnya.

BACA JUGA: Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air Jalin Kerja Sama

Terkait hal tersebut, Garuda Indonesia memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Dia juga mengimbau jajaran karyawan untuk selalu mengedepankan etika dan prinsip kehati-hatian dalam melakukan aktivitas di lini sosial media, khususnya terkait isu-isu SARA.

Apalagi jika akun sosial media mereka turut menampilkan atribut dan identitas perusahaan.

BACA JUGA: Prabowo tak Setuju RUU jadi Alasan Sulit Lawan Terorisme  

"Kami memiliki kebijakan dan aturan perusahaan terkait koridor publikasi konten konten sosial media yang dikeluarkan karyawan, khususnya pilot dan awak kabin - mengingat atribut mereka sebagai personil awak pesawat Garuda Indonesia mendapatkan sorotan dari masyarakat luas," tutur Hengki.

Pada kesempatan ini, Garuda Indonesia juga menyampaikan komitmen dan dukungannya terhadap upaya seluruh pihak dalam upaya pemberantasan terorisme.

"Sekiranya ditemukan indikasi karyawan yang terlibat aktivitas tersebut, perusahaan akan memberikan sanksi tegas," tandas Hengki.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Teroris Tak Normal Lagi, Wewenang Aparat Harus Ditambah


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler