JAKARTA - Kasus penangkapan terhadap pilot Lion Air, Saiful Salam karena menggunakan narkoba, hendaknya dijadikan pintu masuk untuk mengorek lebih dalam tentang manajemen maskapai yang dikenal dengan dengan tagline "We Make People Fly" itu. Karenanya, pengungkapan kasus pilot yang menggunakan sabu-sabu jangan hanya berhenti pada masalah tindak pidananya saja.
Anggota Komisi V DPR yang membidangi perhubungan, Muhamad Arwani Thomafi, menyatakan bahwa kasus pilot Lion Air yang tertangkap karena narkoba bukan baru pertama kali terjadi. "Ini menunjukkan ada yang tidak beres dengan manajemen pembinaan kru Lion," kata Arwani kepada JPNN, Minggu (5/2).
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menambahkan, pihak maskapai sudah semestinya ikut bertanggung jawab. "Jadi jangan dilokalsisir hanya persoalan moral pilot saja," ucapnya.
Karenanya Arwani juga mendesak Direktorat Jendral Perhubungan Udara Kemenhub untuk menegur keras pihak Lion Air. Langkah tegas lainnya, kata Arwani, lisensi pilot yang terbukti menggunakan narkoba juga harus dicabut.
"Segera dilakukan audit terhadap manajemen Lion khususnya terkait manajemen pembinaan kru. Kita mendesak agar segera dilakukan pengecekan kesehatan, termasuk tes urine kru airline setiap menjelang terbang," cetusnya.
Arwani menegaskan, penangkapan pilot lantaran menggunakan narkoba sudah seharusnya menjadi kekhawatiran banyak pihak. Dalam kasus Lion Air, sebutnya, sebenarnya bukan yang pertama kali terjadi.
"Ini sudah menyangkut keselamatan penumpang. Kasus ini juga semakin menegaskan ada problem besar terkait aspek keselamatan transportasi di negara ini. Kemarin saja sudah kita panggil terkait kasus pilot nyabu yang pertama. Ini malah nggak ada kapoknya," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Saaiful Salam ditangkap petugas gabungan dari BNN dan Direktorat Narkoba Polda Jatim di sebuah hotel di Surabaya, Sabtu (4/1) dinihari. Saiful ditangkap karena nyabu. Padahal, pukul 06.00 pilot senior di Lion Air itu dijadwalkan menerbangkan pesawat dari Surabaya ke Makasar-Balikpapan-Jakarta-Surabaya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prof Sondakh Yakin Angie Tidak Bersalah
Redaktur : Tim Redaksi