Pilpres 2019: Panutan Adem Ayem, Rakyat Juga Tenang

Jumat, 07 Desember 2018 – 01:41 WIB
Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, tim sukses dan pendukung calon presiden-wakil presiden seharusnya menjual program serta keunggulan jagoannya menjelang Pilpres 2019.

“Bukan malah memprovokasi pendukungnya untuk saling menjelekkan dan menyerang lawan,” ujar Hendri, Kamis (6/12).

BACA JUGA: Bantah Isu Jatuh Sakit, Maruf Amin: Saya Baik-baik Saja

Hendri mengungkapkan, proses demokrasi akan langgeng dan damai tiga hal tercapai.

Ketiga hal itu yaitu ekonomi merata, hukum yang tidak tebang pilih, dan kedewasaan berpolitik.

BACA JUGA: Kiai Maruf Pilih Dekati Wartawan Ketimbang seperti Prabowo

Namun, saat ini kombinasi tiga hal itu masih jauh panggang dari api sehingga timses dan pendukung semakin ngawur.

“Padahal kegagalan timses notabene adalah kegagalan capres dan cawapres 2019,” tambah founder lembaga survei KedaiKopi ini.

BACA JUGA: Bahas Progres Upaya Pemenangan, Hasto Temui Kiai Maruf

Menurut Hendri, kultur masyarakat Indonesia masih mengikuti tokoh dan panutan. Kalau panutannya adem ayem, masyarakat juga akan tenang. Begitu pula sebaliknya.

Dia menambahkan, situasi semakin pelik karena hoaks dan ujaran kebencian bertebaran di media sosial.

Karena itu, sambung Hendri, harus ada semacam relawan yang terdiri dari berbagai lapisan untuk melawan upaya memecah belah itu.

“Saya kira perlu ada gerakan relawan milenial. Saya yakin pasti seluruh rakyat Indonesia tidak ingin pecah apalagi cuma gara-gara medsos,” tutur Hendri. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Elektabilitas Jokowi Disebut Merosot, Pramono Anung Sewot


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler