jpnn.com, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) KH Ma'ruf Amin mengomentari pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut jurnalis adalah antek penghancur NKRI. Pendamping Joko Widodo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 itu mengaaku tak sependapat dengan tuduhan Prabowo.
"Kalau saya dengan media berteman. Saya ke mana ada media, saya butuh media, media juga butuh saya, kan cari berita," kata Ma'ruf saat jumpa pers di kediamannya Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Kamis (6/12).
BACA JUGA: Penjelasan Kiai Maâruf Amin soal Badan Makin Kurus
Ma'ruf justru merasa asing jika tidak ada jurnalis di dekatnya, terutama saat akhir-akhir ini. Bahkan, ketua nonaktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu meminta maaf karena beberapa hari ini tak menemui media gara-gara kakinya terkilir.
"Saya minta maaf kalau selama ini memang beberapa waktu saya tidak menemui wartawan. Karena memang saya ini (sakitnya) sudah lama sebenarnya. Sudah agak lama kaki saya terkilir, tetapi saya terus saja melakukan kegiatan ke daerah-daerah," tutur Ma'ruf.
BACA JUGA: Bahas Progres Upaya Pemenangan, Hasto Temui Kiai Maruf
Mantan rais aam syuriah Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) itu terpaksa beristirahat sehingga alpa tak menemui media. Hanya saja, Kiai Ma’ruf ternyata sudah tak tahan terlalu lama menjauh dari media.
"Sebenarnya saya sudah bisa ke mana-mana, suruh ditahan itu satu hari enggak ketemu wartawan, itu sebenarnya sudah pusing saya,” katanya.
BACA JUGA: Dikabarkan Strok, Kiai Maruf: Cuma Terkilir
Ma’ruf menegaskan, justru melalui media pula dia bisa menyampaikan berbagai isu, unek-unek, keinginan dan ide. Karena itu dia bergegas menemui media dengan menggelar jumpa pers di rumahnya.
“Tentu yang positif, yang konstruktif. Ketika saya harus istirahat dulu itu, batin saya ingin melompat. Ingin bergerak," tandas Ma'ruf.(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Jokowi: Pelan-Pelan Karakter Prabowo Muncul
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga