jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio menyarankan Airlangga Hartarto menggandeng kepala daeraatau ketua umum partai sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2024.
Hendri menyebut ada tiga klaster capres yang mungkin terjadi pada 2024 nanti.
BACA JUGA: Menko Airlangga: Digitalisasi Bisa jadi Kunci dalam Menurunkan Biaya Logistik
"Pertama klaster ketua umum. Airlangga bisa dengan Cak imin, Zulkifli Hasan, atau ketum partai lainnya," ujar Hendri, Selasa (2/11).
Hendri mengatakan klaster ketua umum sangat mungkin terjadi pada pilpres 2024.
BACA JUGA: Pengamat Sebut Langkah Airlangga Dekati UMKM Strategi Jitu
Dia menyarankan masyarakat Indonesia untuk bersiap jika nantinya presiden dan wakilnya merupakan ketua umum partai.
"Airlangga (Golkar) bisa dengan partai menengah, Nasdem, PKB, atau dengan PPP silakan saja," ujarnya.
BACA JUGA: Airlangga: Pemimpin Dunia Dukung Presidensi Indonesia di G20
Klaster kedua adalah klaster kepala daerah dengan popularitas tinggi tetapi tidak didukung parpol, seperti Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa dan Anies Baswedan.
Klaster ketiga adalah klaster menteri seperti Erick Tohir, Sandiaga Uno, Mahfud MD dan Sri Mulyani.
"Golkar bisa mengambil klaster kepala daerah, misalnya pengin Anies dan Airlangga. Golkar harus bisa melobi partai lain, karena bakal panjang lobinya mengusung kepala daerah ini," ujarnya.
Hendri menyarankan Golkar berkoalisi dengan partai menengah dan bawah.
Peluang koalisi ini perlu dijajaki karena posisi Airlangga masih perlu diperkuat dari sisi elektabilitas dan popularitas.
"Tetapi Airlangga punya tiket. Nah apakah partai politik lainnya mau gak mencalonkan orang dari luar partinya? karena itu perlu ada penjajakan," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah partai sudah mendorong calon dan kadernya untuk maju bertarung di Pilpres 2024.
Tiga partai besar yakni Gerindra, PDI-P dan Golkar berpeluang membentuk poros masing-masing dalam pencalonan presiden di 2024. (dil/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Adil