jpnn.com, GORONTALO - Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad menyebut kontestasi Pilpres 2024 bakal diwarnai dengan banyak kandidat. Dalam hitungan Fadel, kandidat yang akan mengikuti Pilpres 2024 sebanyak tiga pasangan.
"Jadi ini bakal ramai. Bakal tiga sampai empat," kata Fadel saat berdiskusi dengan warga Gorontalo di Kedai Kopi Dino, Kelurahan Biawao, Kota Gorontalo, Sabtu (29/2).
BACA JUGA: Sebelum Ambil Sikap soal Pilpres 2024, Prabowo Sebaiknya Dengarkan Keinginan Gerindra
Fadel memprediksi, partai yang akan berkoalisi untuk Pilpres 2024 yakni Gerindra dengan PDIP. Dua partai tersebut kemungkinan akan mengusung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebagai pasangan Capres-Cawapres.
"Kemungkinan ada beberapa koalisi. Kemungkinan PDIP gabung ke Gerindra. Kedua partai akan mengusung Prabowo sama Puan," ucap pria Ternate itu.
BACA JUGA: Survei: Anies Baswedan Lawan Terberat Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Lebih lanjut, kata dia, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga akan maju sebagai capres pada Pilpres 2024. Kemungkinan Anies maju karena diusung oleh Nasdem. Nantinya, kata dia, Anies akan berdampingan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gus Ami.
"Anies tidak punya partai. Jadi dia dari Nasdem. Dia akan ambil Muhaimin dari PKB. Namun, saya kalau bisa juga ingin mendorong Rahmat Gobel," kata dia.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Tegaskan, Kegiatannya Ini tak Terkait Pilpres 2024
Terakhir, kata dia, Ketua Umum Golkar Airlangga akan diusung partainya sebagai capres pada Pilpres 2024. Di sini, Fadel akan mencari celah agar bisa berkontestasi sebagai cawapres pada Pilpres 2024
"Golkar sedang menggodok Pak Airlangga. Saya sudah di DPD. Kalau saya perlu menyelip, saya ke situ," ungkap mantan Gubernur Gorontalo itu.
Dalam kesempatan berbincang dengan warga Gorontalo itu, Fadel turut berbicara tentang amandemen terbatas UUD 1945. Satu di antara isu yang muncul dalam amendemen terbatas yakni kemungkinan mengembalikan Pilpres melalui MPR.
Secara pribadi, Fadel tidak setuju Pilpres dikembalikan ke MPR. Menurut dia, Pilpres lebih baik tetap dilaksanakan secara langsung agar rakyat memiliki kedaulatan penuh memilih pemimpinnya.
"Kami berpendapat, pemilihan presiden, gubernur, hingga tingjat wali kota, itu tetap melalui rakyat. Sebab, ini proeses demokrasi yang sudah dilewati," kata dia. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan