jpnn.com, MIAMI - Sebanyak sepuluh politikus Partai Demokrat berdebat untuk pertama kalinya dalam pemilihan pendahuluan (primary) yang bakal menentukan peraih tiket Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020 mendatang. Senator Massachusetts Elizabeth Warren dan mantan Wali Kota San Antonio Julian Castro paling mencuri perhatian dalam event yang berlangsung di Adrienne Arsht Center, Miami, Florida tersebut.
Sejatinya ada 25 orang yang mencalonkan diri untuk menjadi kandidat presiden 2020 dari Demokrat. Namun, hanya 20 orang yang dianggap layak untuk mengikuti debat. Debat gelombang kedua berlangsung Kamis malam waktu setempat (27/6) dengan kandidat yang berbeda dari debat pertama.
BACA JUGA: Dipolisikan Anak Buah, Ketua DPD Demokrat DKI Sebut Kasusnya Pembunuhan Karakter
Warren menuai banyak pujian dari jawabannya atas perekonomian AS. Menurut dia, perekonomian memang luar biasa baik. Tapi, hanya untuk sebagian orang. Yaitu, orang-orang kaya dan mereka yang punya kuasa.
''Ekonomi berjalan luar biasa untuk orang yang ingin berinvestasi di bidang penjara pribadi, tapi bukan untuk keluarga orang Afrika-Amerika dan Latin yang terpisah, yang hidupnya dan komunitasnya dihancurkan,'' ujarnya memberikan salah satu contoh. Jawabannya langsung disambut dengan tepuk tangan antusias para penonton. Itu adalah pertanyaan pertama dan Warren berhasil menarik perhatian.
BACA JUGA: TKN Tak Anggap Demokrat dan PAN Kubu Prabowo
BACA JUGA: Kepemilikan Senjata Api Bakal Jadi Isu Hangat Pilpres AS 2020
Sementara itu, Castro lebih getol membahas tentang mengakhiri kebijakan imigrasi Presiden AS Donald Trump. Castro memiliki kedekatan emosional dengan imigran karena kakek-neneknya adalah imigran asal Meksiko.
BACA JUGA: Demokrat: AHY di Eksekutif, Ibas di Legislatif
''Pada 20 Januari 2021 nanti, kita akan mengatakan adios (selamat tinggal, Red) ke Donald Trump,'' ujar kandidat satu-satunya yang berdarah Latin itu. Sebelum debat berakhir, pencarian namanya di mesin pencarian Google meningkat tajam.
Debat pertama primary Demokrat tak berjalan terlalu baik. Sebab, menempatkan 10 orang dalam satu panggung terbukti sulit. Masing-masing kandidat hanya dibatasi berbicara selama semenit. Mayoritas lebih memilih untuk memaparkan program-programnya daripada berdebat dengan kandidat lainnya. Bisa dibilang debat tersebut mirip pidato perorangan secara bergiliran.
Pertempuran antarkandidat yang paling dinantikan adalah debat kedua. Beberapa di antara mereka selalu unggul dalam berbagai polling. Dua yang paling tenar adalah Joe Biden dan Bernie Sanders. Dan, hampir semua kandidat bertujuan sama. Yaitu, mengalahkan Biden dan Sanders.
Di debat kedua juga ada senator Kamala Harris, satu-satunya perempuan kulit hitam yang mencalonkan diri sebagai kandidat. Selain itu, ada Wali Kota South Bend, Indiana, Pete Buttigieg yang merupakan seorang gay. (sha/c19/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politik Sedang Riuh, Pak SBY Tetap Fokus Tulis Buku dan Naskah Lagu Tentang Bu Ani Yudhoyono
Redaktur & Reporter : Adil