jpnn.com, JAKARTA - Presiden keenam RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tengah fokus menulis buku tentang almarhumah istrinya, Ibu Ani Yudhoyono, yang wafat 1 Juni 2019 di National University Hospital atau NUH Singapura.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PD Hinca Panjaitan mengatakan, waktu SBY sekarang ini banyak dihabiskan untuk menulis buku yang mengisahkan saat-saat Ibu Ani berjuang melawan kanker darah selama empat bulan di NUH Singapura.
BACA JUGA: Hinca: Tidak Ada KLB Partai Demokrat
“Tidak melulu biografi, tetapi catatan tentang empat bulan di Singapura,” kata Hinca di gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/6).
BACA JUGA : Anji Dipercaya Nyanyikan Lagu Tentang SBY dan Ani Yudhoyono
BACA JUGA: Max Sopacua Cs Pengin Serahkan Partai Demokrat kepada Sandiaga Uno?
Karena itu, anggota Komisi III DPR ini menegaskan tidak ada pembahasan di internal PD bersama SBY soal desakan kongres luar biasa (KLB).
“Kami banyak bersama-sama beliau menulis buku, jadi tidak ada perbincangan politik apa pun apalagi soal KLB,” ungkap Hinca lagi.
BACA JUGA: Demokrat Perhatikan Masukan Senior Gelar KLB
Dia mengatakan, SBY menulis buku itu dengan masukan-masukan dari pengalamannya, saudara, kader, maupun sahabat di Singapura, termasuk Hinca yang bolak-balik dari negeri singa itu ke Indonesia saat Ibu Ani berjuang melawan kanker darah.
“Ibu Ani ke Singapura 4 Februari, dan meninggal 1 Juni, persis empat bulan (di Singapura),” katanya.
BACA JUGA : AHY Masih Terharu Mengingat Pidato Indah Jokowi untuk Bu Ani Yudhoyono
Selain buku, Hinca menjelaskan bahwa SBY juga tengah menyiapkan satu lagu untuk Ibu Ani. Dalam pembuatan lagu ini, ayah Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono itu dibantu oleh penyanyi, Erdian Aji Prihartanto atau Anji.
“Beberapa waktu lalu sudah ketemu dan sekarang lagi proses,” ungkap Hinca.
Karena itu, Hinca menegaskan bahwa sampai hari ini SBY dan PD tidak bicara soal politik karena masih dirundung kedukaan pascameninggalnya Ibu Ani.
“Kami bicara tentang kedukaan, kami tidak bicara politik. Kami bicara buku dan saya mendampingi beliau berjalan begitu,” ujar dia.
Lebih lanjut Hinca mengatakan, SBY selama empat bulan penuh berada di Singapura, meskipun saat itu masa kampanye Pileg dan Pilpres 2019.
“Secara fisik beliau ada di sana tetapi secara pikiran (untuk politik) tetap jalan. Karena itu saya sebagai sekjen partai, saya yang bolak-balik di Singapura,” ujarnya.
Menurut Hinca, karena tidak bisa hadir secara fisik maka untuk menjalankan teknis-teknis berkampanye, SBY menunjuk AHY dibantu Soekarwo yang bertanggung jawab memenangkan PD di wilayah Timur, serta Nahrawi Ramli di Barat.
Dia menegaskan, sekarang semuanya sudah selesai. PD tidak lagi berbicara politik di internal. “Jadi hari-hari ini di PD, kami masih di internal masih bicara soal kedukaan itu dan kami ingin tuntaskan mudah-mudahan buku bisa selesai Juni,” ungkap Hinca. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi Senior PD Desak Segera Gelar KLB Partai Demokrat
Redaktur & Reporter : Boy